Luis Suarez Ceritakan Sakit Hatinya Saat 'Ditendang' Barcelona
Murianews
Senin, 10 Oktober 2022 20:26:55
MURIANEWS, Barcelona – Luis Suarez ceritakan sakit hatinya saat 'ditendang' Barcelona. Cerita ini disampaikan Luis Suarez baru-baru ini dalam sebuah wawancara. Pemain iternasional Uruguay ini merasa sangat tidak dihargai oleh Barcelona.
Luis Suarez meninggalkan Barcelona pada 2020 dengan kesedihan tiada tara. Pemain ini merasa dipisahkan dengan sahabatnya, Lionel Messi. Sehingga pada akhirnya Lionel Messi juga memilih ‘pergi’ pada tahun 2021.
Seperti halnya dirinya, Luis Suarez juga menyebut bahwa Lionel Messi juga merasakan kesedihan dan kekecewaan besar. Sehingga menimbulkan kesedihan dan sakit hati yang dalam, saat meninggalkan Barcelona.
”Messi telah banyak menderita. Saya belum pernah melihatnya menangis seperti pada konferensi pers perpisahan dengan Barcelona. Itu benar-benar menyakiti Leo. Saya tidak tahu mengapa ternyata seperti itu,” ujar Luis Suarez.
Kisah kepergian dirinya dari Camp Nou juga dirasakan sangat menyebalkan sekali. Dengan terbuka, Luis Suarez menyatakan dirinya sangat sakit hati, ketika ‘dipaksa’ meninggalkan Barcelona yang dicintainya.
"Fakta bahwa saya harus meninggalkan Barcelona menyakitkan. Segalanya terhenti setelah kami kalah dari Bayern di Liga Champions. Saya merasa tersinggung dengan hal-hal yang tidak perlu, sebagian karena perilaku klub,” tegas Luis Suarez.
Luis menceritakan semuanya bermula saat dirinya pergi ke tempat latihan, setelah pertandingan yang memilukan itu. Namun setibanya di tempat latihan, staf pelatih menyuruhnya berlatih dengan pelatih pribadinya.
”Saya pulang ke rumah dan menangis ketika saya harus menanggung ini. Saya mengerti bahwa mereka ingin menemukan cara untuk memisahkan saya dari Messi. Tapi untungnya, saat itu saya bersenang-senang bersama Atletico Madrid," kata mantan bintang Liverpool itu.
Suarez menjadi andalan Barcelona sejak 2014 hingga 2020. Secara keseluruhan dirinya mencatat 283 penampilan untuk Barcelona. Dari jumlah itu Luis Suarez mencetak 198 gol.Striker internasional Uruguay itu membentuk apa yang dikenal dulu sebagai ‘trisula’ paling menakutkan di Eropa. Bersama dua sahabatnya, Messi dan Neymar, Barcelona mereka menciptakan ‘mesin gol’ paling ganas di masanya.
BACA JUGA: Kalahkan Chile, Uruguay dan Luis Suarez Pergi ke Piala Dunia 2022 QatarSelama 6 tahun bersama Barcelona, Suarez telah memenangkan banyak gelar. Termasuk satu kali Juara Liga Champions dan 4 Juara La Liga Spanyol. Pemain ini juga dinilai menjadi salah satu striker terbaik di dunia selama dekade terakhir.Pada musim panas 2020, Luis Suarez ‘ditendang’ Barcelona, dan bergabung di Atletico Madrid, karena dianggap sudah tua. Namun tepat pada saat itu, Luis Suarez membuktikan dirinya masih tajam.Dengan 21 gol yang dicetaknya bersama Atletico Madrid, Luis Suarez membantu klub barunya menjadi Juara La Liga Spanyol. Sebuah pembuktian yang benar-benar menohok Barcelona, yang pada saat bersamaan ‘kocar-kacir’ di La Liga.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Marca
[caption id="attachment_323603" align="alignleft" width="1440"]

Luis Suarez ceritakan sakit hatinya saat ditendang Barcelona. Cerita ini disampaikan Luis Suarez baru-baru ini dalam sebuah wawancara. (luissuarez9)[/caption]
MURIANEWS, Barcelona – Luis Suarez ceritakan sakit hatinya saat 'ditendang' Barcelona. Cerita ini disampaikan Luis Suarez baru-baru ini dalam sebuah wawancara. Pemain iternasional Uruguay ini merasa sangat tidak dihargai oleh Barcelona.
Luis Suarez meninggalkan Barcelona pada 2020 dengan kesedihan tiada tara. Pemain ini merasa dipisahkan dengan sahabatnya, Lionel Messi. Sehingga pada akhirnya Lionel Messi juga memilih ‘pergi’ pada tahun 2021.
Seperti halnya dirinya, Luis Suarez juga menyebut bahwa Lionel Messi juga merasakan kesedihan dan kekecewaan besar. Sehingga menimbulkan kesedihan dan sakit hati yang dalam, saat meninggalkan Barcelona.
”Messi telah banyak menderita. Saya belum pernah melihatnya menangis seperti pada konferensi pers perpisahan dengan Barcelona. Itu benar-benar menyakiti Leo. Saya tidak tahu mengapa ternyata seperti itu,” ujar Luis Suarez.
Kisah kepergian dirinya dari Camp Nou juga dirasakan sangat menyebalkan sekali. Dengan terbuka, Luis Suarez menyatakan dirinya sangat sakit hati, ketika ‘dipaksa’ meninggalkan Barcelona yang dicintainya.
"Fakta bahwa saya harus meninggalkan Barcelona menyakitkan. Segalanya terhenti setelah kami kalah dari Bayern di Liga Champions. Saya merasa tersinggung dengan hal-hal yang tidak perlu, sebagian karena perilaku klub,” tegas Luis Suarez.
Luis menceritakan semuanya bermula saat dirinya pergi ke tempat latihan, setelah pertandingan yang memilukan itu. Namun setibanya di tempat latihan, staf pelatih menyuruhnya berlatih dengan pelatih pribadinya.
”Saya pulang ke rumah dan menangis ketika saya harus menanggung ini. Saya mengerti bahwa mereka ingin menemukan cara untuk memisahkan saya dari Messi. Tapi untungnya, saat itu saya bersenang-senang bersama Atletico Madrid," kata mantan bintang Liverpool itu.
Suarez menjadi andalan Barcelona sejak 2014 hingga 2020. Secara keseluruhan dirinya mencatat 283 penampilan untuk Barcelona. Dari jumlah itu Luis Suarez mencetak 198 gol.
Striker internasional Uruguay itu membentuk apa yang dikenal dulu sebagai ‘trisula’ paling menakutkan di Eropa. Bersama dua sahabatnya, Messi dan Neymar, Barcelona mereka menciptakan ‘mesin gol’ paling ganas di masanya.
BACA JUGA: Kalahkan Chile, Uruguay dan Luis Suarez Pergi ke Piala Dunia 2022 Qatar
Selama 6 tahun bersama Barcelona, Suarez telah memenangkan banyak gelar. Termasuk satu kali Juara Liga Champions dan 4 Juara La Liga Spanyol. Pemain ini juga dinilai menjadi salah satu striker terbaik di dunia selama dekade terakhir.
Pada musim panas 2020, Luis Suarez ‘ditendang’ Barcelona, dan bergabung di Atletico Madrid, karena dianggap sudah tua. Namun tepat pada saat itu, Luis Suarez membuktikan dirinya masih tajam.
Dengan 21 gol yang dicetaknya bersama Atletico Madrid, Luis Suarez membantu klub barunya menjadi Juara La Liga Spanyol. Sebuah pembuktian yang benar-benar menohok Barcelona, yang pada saat bersamaan ‘kocar-kacir’ di La Liga.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: Marca