Jepang pada awalnya benar-benar menunjukan keberanian mereka dalam meladeni kekuatan Eropa Timur. Mereka berhasil unggul lebih dulu, lewat Daizen Maeda di menit-menit akhir babak pertama.
Namun berikutnya Kroasia berhasil menyamakan skor melalui Ivan Perisic di babak kedua. Dalam posisi skor imbang 1-1, kedua tim bermain dengan kepercayaan diri penuh. Jepang lebih banyak mendapatkan peluang.
Seperti yang dijanjikan, Jepang benar-benar tampil berani di sepanjang permainan. Mereka tidak hanya menunggu, namun juga bermain agresif. Membuat kecepatan permainan Kroasia tidak sepenuhnya bisa muncul di pertandingan ini.
Di babak waktu tambahan, situasinya juga tidak berbeda. Jepang menunjukan sebuah keberanian dan semangat bertanding luar biasa. Sayangnya, tidak ada dukungan dalam penyelesaian akhir mereka.
Namun keberanian mereka tiba-tiba lenyap, saat berada di sesi adu tendangan pinalti. Para pemain Jepang tiba-tiba seperti disergap oleh sebuah ketakutan besar. Hal itu ditunjukan pertama kali oleh Takumi Mina-mino.
Tendangannya berhasil di blok oleh kiper Kroasia Livakovic. Ketakutan Minamino kemudian merembet pada Mitoma yang tendangannya juga berhasil diblok kiper Livakovic. Situasi ini sudah menempatkan Jepang di depan pintu keluar turnamen.Berikutnya Asano berhasil mencetak gol, tetapi tembakan lagi-lagi penendang Jepang berikutnya disergap ketakutan. Yoshida melakukan tugasnya dengan sangat ragu-ragu, hingga akhirnya Livakovic kembali berhasil melakukan blocking.Di sesi adu tendangan pinalti, keberanian Jepang sepertinya lenyap. Pemain Kroasia hanya satu yang gagal menjalankan tugasnya. Namun sudah cukup membuat mereka akhirnya unggul 3-1 atas Jepang.Kroasia akan menghadapi Brasil yang di pertandingan lainnya, menang atas Korea Selatan. Neymar dkk menang 4-1 atas Korea Selatan.Penulis: Budi SantosoEditor: Budi Santoso
Murianews, Doha – Kroasia hancurkan keberanian Jepang. Mereka akhirnya berhasil memenangkan pertandingan Babak 16 Besar, di Stadion Al Janoub, Selasa (6/12/2022) dinihari WIB.
Jepang pada awalnya benar-benar menunjukan keberanian mereka dalam meladeni kekuatan Eropa Timur. Mereka berhasil unggul lebih dulu, lewat Daizen Maeda di menit-menit akhir babak pertama.
Namun berikutnya Kroasia berhasil menyamakan skor melalui Ivan Perisic di babak kedua. Dalam posisi skor imbang 1-1, kedua tim bermain dengan kepercayaan diri penuh. Jepang lebih banyak mendapatkan peluang.
Seperti yang dijanjikan, Jepang benar-benar tampil berani di sepanjang permainan. Mereka tidak hanya menunggu, namun juga bermain agresif. Membuat kecepatan permainan Kroasia tidak sepenuhnya bisa muncul di pertandingan ini.
Di babak waktu tambahan, situasinya juga tidak berbeda. Jepang menunjukan sebuah keberanian dan semangat bertanding luar biasa. Sayangnya, tidak ada dukungan dalam penyelesaian akhir mereka.
Namun keberanian mereka tiba-tiba lenyap, saat berada di sesi adu tendangan pinalti. Para pemain Jepang tiba-tiba seperti disergap oleh sebuah ketakutan besar. Hal itu ditunjukan pertama kali oleh Takumi Mina-mino.
BACA JUGA: Jepang Akan Hadapi Kroasia dengan Keberanian
Tendangannya berhasil di blok oleh kiper Kroasia Livakovic. Ketakutan Minamino kemudian merembet pada Mitoma yang tendangannya juga berhasil diblok kiper Livakovic. Situasi ini sudah menempatkan Jepang di depan pintu keluar turnamen.
Berikutnya Asano berhasil mencetak gol, tetapi tembakan lagi-lagi penendang Jepang berikutnya disergap ketakutan. Yoshida melakukan tugasnya dengan sangat ragu-ragu, hingga akhirnya Livakovic kembali berhasil melakukan blocking.
Di sesi adu tendangan pinalti, keberanian Jepang sepertinya lenyap. Pemain Kroasia hanya satu yang gagal menjalankan tugasnya. Namun sudah cukup membuat mereka akhirnya unggul 3-1 atas Jepang.
Kroasia akan menghadapi Brasil yang di pertandingan lainnya, menang atas Korea Selatan. Neymar dkk menang 4-1 atas Korea Selatan.
Penulis: Budi Santoso
Editor: Budi Santoso
