Statistik Spanyol Benar-benar ‘Membosankan’
Murianews
Rabu, 7 Desember 2022 13:12:41
Pada pertandingan ini, Spanyol tercatat memiliki 77% penguasaan bola dan membuat 1.019 operan. Dari ribuan operan yang diciptakan Sergio Busquet dkk, sebanyak 926 diantaranya akurat, jauh dari Maroko yang hanya mencetak 304 operan akurat.
Namun, Spanyol dengan ribuan operan itu, pada kenyataannya hanya memiliki 6 tembakan dengan 1 diantaranya tepat ke sasaran. Pendekatan passing football yang mereka gelar, dilakukan dengan sabar.
Dari angka-angka statistik ini, sangat masuk akal, jika akhirnya media-media Spanyol menyebut permainan tim Luis Enrique membosankan. Mereka meliak-liuk, tapi saat sampai di depan gawang kandas.
Pemain-pemain Maroko memang bermain dengan disiplin tinggi dalam hal ini. Mereka membuat garis pertahanan tepat di depan area pinalti mereka. Meski Spanyol menguasai, Maroko tidak pernah membiatkan pemian Spanyol berada di dalam kotak pinalti.
Semua serangan Spanyol, tak mampu menembus pertahanan Maroko. Inilah yang kemudian memunculkan penilaian bahwa permainan Spanyol membosankan. Dari statistik yang ada, memang harus diakui Spanyol benar-benar membosankan.
Satu tendangan tepat sasaran di pertandingan ini, menjadi yang paling rendah sejak 1966. Dengan hanya mengandalkan Alvaro Morata sebagai penyerang murni satu-satunya, membuat serangan Spanyol mudah dideteksi.
Pakar sepak bola Spanyol Guillem Ballague, mengatakan Spanyol tidak cukup baik. Sementara Maroko memiliki rencana yang jelas dalam permainan mereka untuk menghadapi Spanyol.
BACA JUGA: Spanyol ‘Membosankan’, Tersingkir di Qatar 2022“Spanyol memiliki rencana permainan tetapi tidak dapat memengaruhi permainan dan Spanyol tidak mengubah atau mencari alternatif, karena memang tidak memilikinya,” ujarnya.Spanyol menurutnya akan bermain baik ketika lawan bermain terbuka. Pada saat itu permainan Spanyol akan mendapatkan ruang. Tetapi ketika tim lawan bermain seperti Maroko atau Jepang, maka Spanyol mengalami kesulitan.“Tim yang bisa memenangkan Piala Dunia saat ini, Prancis, Inggris, Brasil, mereka memiliki lebih banyak daripada yang Spanyol miliki. Spanyol tidak bisa menembak dari luar kotak, belum memasukkan umpan silang, fisik tidak kuat dan tidak terlalu cepat. Spanyol tidak bermain lama karena tidak memiliki pemain yang mampu menahan bola,” ujar Ballague. Penulis: Budi SantosoEditor: Budi SantosoSumber: Marca
Murianews, Doha – Statistik Spanyol benar-benar ‘membosankan’. Setidaknya itulah yang diulas media-media Spanyol, menyusul kekalahan mereka dari Maroko dalam adu tendangan pinalti di Stadion Education City, Rabu (7/12/2022) dinihari WIB.
Pada pertandingan ini, Spanyol tercatat memiliki 77% penguasaan bola dan membuat 1.019 operan. Dari ribuan operan yang diciptakan Sergio Busquet dkk, sebanyak 926 diantaranya akurat, jauh dari Maroko yang hanya mencetak 304 operan akurat.
Namun, Spanyol dengan ribuan operan itu, pada kenyataannya hanya memiliki 6 tembakan dengan 1 diantaranya tepat ke sasaran. Pendekatan passing football yang mereka gelar, dilakukan dengan sabar.
Dari angka-angka statistik ini, sangat masuk akal, jika akhirnya media-media Spanyol menyebut permainan tim Luis Enrique membosankan. Mereka meliak-liuk, tapi saat sampai di depan gawang kandas.
Pemain-pemain Maroko memang bermain dengan disiplin tinggi dalam hal ini. Mereka membuat garis pertahanan tepat di depan area pinalti mereka. Meski Spanyol menguasai, Maroko tidak pernah membiatkan pemian Spanyol berada di dalam kotak pinalti.
Semua serangan Spanyol, tak mampu menembus pertahanan Maroko. Inilah yang kemudian memunculkan penilaian bahwa permainan Spanyol membosankan. Dari statistik yang ada, memang harus diakui Spanyol benar-benar membosankan.
Satu tendangan tepat sasaran di pertandingan ini, menjadi yang paling rendah sejak 1966. Dengan hanya mengandalkan Alvaro Morata sebagai penyerang murni satu-satunya, membuat serangan Spanyol mudah dideteksi.
Pakar sepak bola Spanyol Guillem Ballague, mengatakan Spanyol tidak cukup baik. Sementara Maroko memiliki rencana yang jelas dalam permainan mereka untuk menghadapi Spanyol.
BACA JUGA: Spanyol ‘Membosankan’, Tersingkir di Qatar 2022
“Spanyol memiliki rencana permainan tetapi tidak dapat memengaruhi permainan dan Spanyol tidak mengubah atau mencari alternatif, karena memang tidak memilikinya,” ujarnya.
Spanyol menurutnya akan bermain baik ketika lawan bermain terbuka. Pada saat itu permainan Spanyol akan mendapatkan ruang. Tetapi ketika tim lawan bermain seperti Maroko atau Jepang, maka Spanyol mengalami kesulitan.
“Tim yang bisa memenangkan Piala Dunia saat ini, Prancis, Inggris, Brasil, mereka memiliki lebih banyak daripada yang Spanyol miliki. Spanyol tidak bisa menembak dari luar kotak, belum memasukkan umpan silang, fisik tidak kuat dan tidak terlalu cepat. Spanyol tidak bermain lama karena tidak memiliki pemain yang mampu menahan bola,” ujar Ballague.
Penulis: Budi Santoso
Editor: Budi Santoso
Sumber: Marca