La Nyalla Menyoal Operator Liga, Erick Thohir Mau Bersihkan ‘Tangan Kotor’
Murianews
Rabu, 8 Februari 2023 13:06:06
La Nyalla Mataliti dan Erick Thohir adalah dua kandidat Ketua PSSI yang diperkirakan akan bersaing sengit di KLB PSSI 2023 mendatang. Mereka merupakan calon-calon kuat yang saat ini muncul.
Dalam ‘kampanye’-nya, La Nyalla Mattalitti menyebut akan memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2, jika dirinya terpilih. Pengelolaan kompetisi menurutnya harus digarap dengan lebih profesional.
"Saya menyampaikan gagasan untuk memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 sebagai bagian dari peningkatan kualitas kompetisi dan penguatan kapasitas klub Liga 2 dari aspek teknis dan bisnis," kata La Nyalla di Jakarta, baru-baru ini.
Kualitas Liga 3 juga mendapatkan perhatiannya. Kompetisi ini menurutnya harus diberi perhatian lebih serius. Sebab dari sini, pengembangan pemain di tingkat daerah akan dimulai. Liga 3 akan dijadikan wadah pengembangan sepak bola berbasis region.
“Liga 3 sebagai wadah pertumbuhan pemain, harus memainkan minimal 30 kali bagi setiap klub, dalam kompetisi selama 10 bulan selama satu musim," ucapnya.
Sementara itu, Erick Thohir menyebut, ada banyak masalah di sepak bola Indonesia, Namun dirinya tidak akan bingung untuk melakukan perbaikan, jika dirinya dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI.
Salah satu menteri Jokowi ini menyatakan, semua masalah di sepak bola nasional yang ruwet bisa ditangani jika semua bagian bekerjasama. Pengelolaan yang baik dan jelas dengan aturan main yang paten akan menjadi solusi dari semua masalah ini.
BACA JUGA: KP KLB PSSI Umumkan Para Calon Lolos VerifikasiSecara khusus, Erick Thohir menyoroti masalah wasit dan supporter sebagai bagian yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Jika terpilih, dirinya akan melakukan pendekatan maksimal pada seluruh stake holder sepak bola nasional.
"Perwasitan harus diperbaiki, kedekatan dengan suporter harus diperbaiki. Jangan kita hukum wasit tapi kita tidak pernah ke rumah wasit itu. Saya sebagai menteri BUMN saya turun menemui karyawan yang sakit ketika Covid. Jangan kita menuduh wasit tapi kehidupannya tidak ada, akhirnya mudah diintervensi," katanya.Masalah training centre Timnas Indonesia juga menjadi sorotannya. PSSI akan membangun training champ khusus bagi Timnas Indonesia. Program itu akan selesai dalam satu tahun kempemimpinan.
BACA JUGA: Daftar Ketum PSSI, Erick Thohir Diantar Kaesang Hingga Raffi AhmadLebih jauh, Erick Thohir juga berjanji akan membersihkan ‘tangan-tangan kotor’ yang saat ini ada di sepak bola nasional. Dirinya berjanji akan membersihkan ‘tangan-tangan kotor’ ini, agar sepak bola nasional bisa berkembang baik."Tangan-tangan kotor di sepak bola harus bisa dilawan karena jika tidak dilawan ini jadi lingkaran setan," kata Erick menambahkan.Erick juga akan mengajak semua pihak untuk membangun sepak bola nasional. Berbagai peristiwa buruk yang terjadi di sepak bola nasional, harus diperbaiki. Semuanya hanya bisa dilakukan bersama-sama."Peristiwa Kanjuruhan adalah pukulan besar untuk bangsa Indonesia, tidak hanya olahraga tapi bangsa Indonesia. Karena itu saya mencoba memberanikan diri, ayo kita perbaiki sama-sama," kata Erick Thohir. Penulis: Budi SantosoEditor: Budi SantosoSumber: CNN Indonesia
Murianews, Jakarta – Dua kandidat kuat Ketua Umum PSSI mulai berkoar soal program kerja mereka jika terpilih. La Nyalla menyoal operator Liga, sementara Erick Thohir ingin bersihkan ‘tangan kotor’ di sepak bola Indonesia.
La Nyalla Mataliti dan Erick Thohir adalah dua kandidat Ketua PSSI yang diperkirakan akan bersaing sengit di KLB PSSI 2023 mendatang. Mereka merupakan calon-calon kuat yang saat ini muncul.
Dalam ‘kampanye’-nya, La Nyalla Mattalitti menyebut akan memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2, jika dirinya terpilih. Pengelolaan kompetisi menurutnya harus digarap dengan lebih profesional.
"Saya menyampaikan gagasan untuk memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 sebagai bagian dari peningkatan kualitas kompetisi dan penguatan kapasitas klub Liga 2 dari aspek teknis dan bisnis," kata La Nyalla di Jakarta, baru-baru ini.
Kualitas Liga 3 juga mendapatkan perhatiannya. Kompetisi ini menurutnya harus diberi perhatian lebih serius. Sebab dari sini, pengembangan pemain di tingkat daerah akan dimulai. Liga 3 akan dijadikan wadah pengembangan sepak bola berbasis region.
“Liga 3 sebagai wadah pertumbuhan pemain, harus memainkan minimal 30 kali bagi setiap klub, dalam kompetisi selama 10 bulan selama satu musim," ucapnya.
Sementara itu, Erick Thohir menyebut, ada banyak masalah di sepak bola Indonesia, Namun dirinya tidak akan bingung untuk melakukan perbaikan, jika dirinya dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI.
Salah satu menteri Jokowi ini menyatakan, semua masalah di sepak bola nasional yang ruwet bisa ditangani jika semua bagian bekerjasama. Pengelolaan yang baik dan jelas dengan aturan main yang paten akan menjadi solusi dari semua masalah ini.
BACA JUGA: KP KLB PSSI Umumkan Para Calon Lolos Verifikasi
Secara khusus, Erick Thohir menyoroti masalah wasit dan supporter sebagai bagian yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Jika terpilih, dirinya akan melakukan pendekatan maksimal pada seluruh stake holder sepak bola nasional.
"Perwasitan harus diperbaiki, kedekatan dengan suporter harus diperbaiki. Jangan kita hukum wasit tapi kita tidak pernah ke rumah wasit itu. Saya sebagai menteri BUMN saya turun menemui karyawan yang sakit ketika Covid. Jangan kita menuduh wasit tapi kehidupannya tidak ada, akhirnya mudah diintervensi," katanya.
Masalah training centre Timnas Indonesia juga menjadi sorotannya. PSSI akan membangun training champ khusus bagi Timnas Indonesia. Program itu akan selesai dalam satu tahun kempemimpinan.
BACA JUGA: Daftar Ketum PSSI, Erick Thohir Diantar Kaesang Hingga Raffi Ahmad
Lebih jauh, Erick Thohir juga berjanji akan membersihkan ‘tangan-tangan kotor’ yang saat ini ada di sepak bola nasional. Dirinya berjanji akan membersihkan ‘tangan-tangan kotor’ ini, agar sepak bola nasional bisa berkembang baik.
"Tangan-tangan kotor di sepak bola harus bisa dilawan karena jika tidak dilawan ini jadi lingkaran setan," kata Erick menambahkan.
Erick juga akan mengajak semua pihak untuk membangun sepak bola nasional. Berbagai peristiwa buruk yang terjadi di sepak bola nasional, harus diperbaiki. Semuanya hanya bisa dilakukan bersama-sama.
"Peristiwa Kanjuruhan adalah pukulan besar untuk bangsa Indonesia, tidak hanya olahraga tapi bangsa Indonesia. Karena itu saya mencoba memberanikan diri, ayo kita perbaiki sama-sama," kata Erick Thohir.
Penulis: Budi Santoso
Editor: Budi Santoso
Sumber: CNN Indonesia