Jumat, 21 November 2025


Namun ternyata tidak demikian. Hugo Samir adalah remaja Indonesia meski memiliki keturunan Brasil. Pemain ini mulai menarik perhatian Shin Tae-yong ditengah persiapan Timnas Indonesia U-20.

Hugo Samir adalah putera kandung Jacksen F Tiago, mantan pemain asing di Liga Indonesia, yang kemudian sempat menjadi pelatih Timnas Indonesia. Jacksen yang mendapatkan istri seorang wanita asal Indonesia, sudah lama tinggal di Surabaya.

Jaksen pada sebuah kesempatan menyatakan, Hugo Samir adalah murni WNI, karena namanya tidak pernah masuk di dokumen Brasil. Anaknya lahir di Surabaya, dan menetap di Surabaya hingga saat ini.

Sehingga dalam keseharian, Hugo juga bisa berbahasa Jawa khas arek Surabaya. Hal itu terjadi karena sejak kecil, Hugo memang tumbuh di lingkungan masyarakat Surabaya dan Indonesia umumnya.

"Dia (Hugo Samir) asli Indonesia. Lahir di RS RK7 Surabaya. Arek Suroboyo asli," kata Jacksen seperti pernah dilansir CNN Indonesia.

Saat ini, Hugo Samir menjadi perhatian saat sejalan dengan permainannya di Timnas Indonesia U-20. Meski masuk sebagai pemain pengganti di dua pertandingan, Hugo menunjukan sebuah kualitas permainan cukup baik.

BACA JUGA: Siaran Langsung Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala

Sebagai pemain muka baru di Timnas Indonesia U-20, setidaknya Hugo kini telah berhasil mencuri perhatian. Pemain yang saat ini bermain untuk Persis Solo U-20 ini, mulai membuat Shin Tae-yong memperhitungkannya.
Sebagai remaja Indonesia, Hugo ternyata juga memiliki keistimewaan. Putra Jaksen F Tiago ini ternyata juga hafal Al-qur’an, atau biasa disebut Hafiz Al-qur’an. Keistimewaannya ini tak lepas dari dorongan sang ibu yang seorang muslimah.Bagi Hugo Samir, keberadaannya di Timnas Indonesia U-20 adalah babak baru bagi karir sepak bolanya. Sebab di masa silam, dirinya pernah mendapatkan sorotan setelah dikenai sanksi satu tahun tak boleh bermain sepak bola pada 2021.Saat itu dirinya yang masih berusia 16 tahun, terkena sanksi disipli setelah menendang wasit. Kala itu Hugo yang memperkuat Bhayangkara FC U-18 melakukan protes keras pada wasit di pertandingan timnya melawan Persebaya U-18.Kejadian itu sepertinya telah membentuk jiwa Hugo Samir menjadi lebih matang. Di Timnas Indonesia U-20 sekilas dirinya memang nampak lebih tenang dan dewasa saat bermain untuk timnya.  Penulis: Budi SantosoEditor: Budi SantosoSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler