Bola Panas Kasus Juventus Membuat AS Roma Terancam

Murianews, Roma – Bola panas kasus Juventus mengelinding di Liga Serie A. Klub ibukota AS Roma terancam harus terkena imbas dari kasus ini, setelah pemainnya Paulo Dybala diduga termasuk yang terlibat. Dari penanganan kasus pelanggaran laporan keuangan Juventus, nama Paulo Dybala yang saat ini bermain di AS Roma terseret. Pemain ini bahkan dikabarkan bisa dikenai hukuman larangan bermain selama 1 bulan. Jika hal itu benar terjadi, maka AS Roma jelas akan menangguk kerugian. Dybala saat ini adalah pemain kunci di AS Roma, yang mulai muncul sebagai kekuatan di Liga Serie A Italia. Tanpa Dybala, bisa saja AS Roma akan menghadapi masa-masa sulit di sisa musim ini. Mereka kini sangat bergantung pada pemain yang sebelumnya bermain untuk Juventus itu. Dalam kasus Dybala, keterkaitannya terungkap setelah salah satu pengacaranya mengajukan gugatan terhadap Juventus. Dybala meminta pembayaran yang tertunda untuk perpanjangan kontraknya bersama Juventus. Juventus sendiri kemudian membayarnya, dan dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai bonus untuk perpanjangan kontrak. Bonus seperti ini merupakan tindakan ilegal di Italia, dan kini berpotensi membuat Dybala diskors. BACA JUGA: Kasus Juventus Merembet ke AS Roma, Bagaimana Bisa? Dampak lebih parah juga akan menimpa Juventus, jika tindakan ini terbukti. Tim Bianconeri bisa saja akan mendapat sanksi pengurangan 22 poin lagi. Jika ini terjadi, maka nasib mereka di Serie A musim depan menjadi bertambah tak pasti. Juventus dalam penyelidikan atas dugaan pelanggaran laporan keuangan, didapati memiliki hutang pada Dybala sebesar 3,7 juta Euro. Atas temuan ini Dybala dalam dua kali kesempatan telah dimintai keterangannya. Menurut sebuah laporan La Repubblica, Dybala adalah bagian dari skema di mana Juventus diduga membuat laporan keuangan illegal. Mereka mengakali laporan keuangan, setelah dampak pandemic covid-19 terjadi. Dalam laporannya, Juventus melaporkan beberapa pemain termasuk Dybala setuju dilakukan pemotongan gaji selama 4 bulan. Namun dalam prakteknya, gaji tiga bulan tetap dibayarkan meski dilakukan dibawah tangan.   Penulis: Budi Santoso Editor: Budi Santoso Sumber: La Repubblica