PSSI mengambil keputusan ini di acara Sarasehan Sepak Bola Nasional, yang berlangsung di Surabaya. Acara ini merupakan respon dari Kepengurusan PSSI yang baru di bawah Ketua Umum Erick Thohir.
Sebelumnya, sebanyal 18 klub Liga 2 besikukuh meminta agar Liga 2 yang dihentikan sementara bisa dilanjutkan kembali. Keinginan ini bahkan mereka sepakati bisa dilaksanakan setelah kepengurusan PSSI yang baru dipilih.
Namun kini, keinginan itu dipastikan tidak akan bisa diwujudkan. PSSI sudah menyatakan menghentikan kompetisi Liga 2 2022-2023.
Informasi mengenai keputusan ini disampaikan Hamka Hamzah yang hadir di pertemuan mewakili klub Liga 2 Bekasi FC. Dalam unggahan di media sosialnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu menyampaikan hasil pembicaraan di Sarasehan Sepak Bola Nasional.
“Selesai sudah perjuangan kita untuk kelanjutan Liga 2. PSSI sudah memutuskan untuk memulai Liga 2 baru dengan operator baru. Sekarang waktunya fokus lagi ke tim masing-masing untuk memulai persiapan kompetisi baru nanti. Terima kasih,” kata Hamka Hamzah melalui unggahannya di Instagram.
Keputusan dibubarkannya Liga 2 2022-2023 dipastikan akan menimbulkan kekecewaan bagi sejumlah pihak. Terutama bagi para pemain dan pelatih di klub-klub Liga 2 yang menggantungkan hidupnya di sepak bola.Sebagian besar pemain di klub-klub Liga 2 dipastikan harus melupakan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan dari sepak bola. Mereka sebelumnya menunggu dengan harap cemas terkait kelanjutan kompetisi yang mereka ikuti.Sebelumnya sudah berbulan-bulan mereka diliburkan latihan oleh klub masing-masing. Sehingga praktis dari situasi tersebut, mereka tak mendapatkan pemasukan bagi kebutuhan hidup mereka.Melihat tipikal sebagian besar klub-klub Liga 2 yang dikelola dengan masih ‘sederhana’, maka terhentinya kompetisi juga membuat terhenti pendapatan pemain dan pelatih. Hanya pemain-pemain beberapa klub besar saja, yang mungkin tidak akan mendapatkan dampak besar. Penulis: Budi SantosoEditor: Budi Santoso
Murianews, Surabaya – Setelah mengalami ‘koma’ sejak terjadinya tragedi Kanjuruhan, Liga 2 2022-2023 akhirnya ‘disuntik mati’. Keputusan mematikan kompetisi level 2 musim ini dilakukan PSSI, Kamis (4/3/2023).
PSSI mengambil keputusan ini di acara Sarasehan Sepak Bola Nasional, yang berlangsung di Surabaya. Acara ini merupakan respon dari Kepengurusan PSSI yang baru di bawah Ketua Umum Erick Thohir.
Sebelumnya, sebanyal 18 klub Liga 2 besikukuh meminta agar Liga 2 yang dihentikan sementara bisa dilanjutkan kembali. Keinginan ini bahkan mereka sepakati bisa dilaksanakan setelah kepengurusan PSSI yang baru dipilih.
Namun kini, keinginan itu dipastikan tidak akan bisa diwujudkan. PSSI sudah menyatakan menghentikan kompetisi Liga 2 2022-2023.
Informasi mengenai keputusan ini disampaikan Hamka Hamzah yang hadir di pertemuan mewakili klub Liga 2 Bekasi FC. Dalam unggahan di media sosialnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu menyampaikan hasil pembicaraan di Sarasehan Sepak Bola Nasional.
“Selesai sudah perjuangan kita untuk kelanjutan Liga 2. PSSI sudah memutuskan untuk memulai Liga 2 baru dengan operator baru. Sekarang waktunya fokus lagi ke tim masing-masing untuk memulai persiapan kompetisi baru nanti. Terima kasih,” kata Hamka Hamzah melalui unggahannya di Instagram.
BACA JUGA: Resmi, Liga 2 2022-2023 Dihentikan Permanen
Keputusan dibubarkannya Liga 2 2022-2023 dipastikan akan menimbulkan kekecewaan bagi sejumlah pihak. Terutama bagi para pemain dan pelatih di klub-klub Liga 2 yang menggantungkan hidupnya di sepak bola.
Sebagian besar pemain di klub-klub Liga 2 dipastikan harus melupakan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan dari sepak bola. Mereka sebelumnya menunggu dengan harap cemas terkait kelanjutan kompetisi yang mereka ikuti.
Sebelumnya sudah berbulan-bulan mereka diliburkan latihan oleh klub masing-masing. Sehingga praktis dari situasi tersebut, mereka tak mendapatkan pemasukan bagi kebutuhan hidup mereka.
Melihat tipikal sebagian besar klub-klub Liga 2 yang dikelola dengan masih ‘sederhana’, maka terhentinya kompetisi juga membuat terhenti pendapatan pemain dan pelatih. Hanya pemain-pemain beberapa klub besar saja, yang mungkin tidak akan mendapatkan dampak besar.
Penulis: Budi Santoso
Editor: Budi Santoso