Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Sekolah Sepakbola (SSB) di Grobogan yang tercatat di Askab PSSI Grobogan ada 60 klub. Namun begitu, banyaknya SSB ini tidak otomatis menjamin akan banyak pemain moncer yang muncul di level senior atau profesional.

Ketua Bidang Kompetisi Askab PSSI Grobogan, Mintono mengungkapkan pendapat tersebut. Menurutnya, kedisiplinan pemain akan menjadi kunci. Biasanya, saat sudah ada di level profesional, kedisiplinan pemain malah justru menurun. Itulah yang membuat kualitas mereka terpengaruh, atau akhirnya malah pensiun sebelum sempat bersinar.

“Biasanya faktor kedisiplinan. Kedisiplinan itu dipengaruhi lingkungan, gaya hidup, dan banyak hal lain,” kata Mintono, Sabtu (26/3/2022).

Untuk menjadi pemain sepakbola yang mampu bersinar hingga level nasional dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi. Namun begitu, problem tersebut tidak hanya terjadi Grobogan saja. Semua pemain bahkan yang berseragam Timnas pun sering tak sempat bersinar.

BACA JUGA: Jaga Regenerasi, Askab PSSI Grobogan Rutin Gelar Turnamen Usia Dini

“Tidak hanya persoalan untuk Persipur. Semua pemain menghadapi hal yang sama, mudah tergoda untuk melanggar disiplin,” tambah Mintono yang juga pelatih SSB Mitra Purwodadi itu.
“Tidak hanya persoalan untuk Persipur. Semua pemain menghadapi hal yang sama, mudah tergoda untuk melanggar disiplin,” tambah Mintono yang juga pelatih SSB Mitra Purwodadi itu.Meski begitu, dia tetap mengapresiasi banyaknya SSB yang terbentuk. Minimal, dengan banyaknya SSB itu, ada harapan nantinya akan muncul pemain asli binaan SSB Grobogan yang bersinar di kancah nasional, bahkan internasional.“Kalau semakin banyak SSB kan semakin banyak kesempatan untuk anak-anak untuk unjuk gigi,” kata Mintono yang musim lalu menjadi asisten pelatih Persipur itu.Askab PSSI Grobogan sendiri selalu rutin menggelar turnamen usia dini. Setelah pekan lalu untuk usia-11, turnamen Divisi I rencananya digelar usai Lebaran. Reporter: Saiful AnwarEditor: Budi Erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler