Ketua Bidang Pembinaan Prestasi pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Grobogan Edwin Setiawan mengatakan, keduanya melaju ke Popda Jateng, setelah menang di Popda Karesidenan yang digelar Maret 2023 lalu.
Keduanya kini pun terus ditempa dengan latihan rutin demi target yang dicanangkan. Edwin menargetkan keduanya mampu meraih medali emas pada Popda Jateng mendatang.
“Targetnya dua emas. Mereka terus kami tempa dengan latihan sepekan pagi dan sore,” ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Edwin menerangkan, mereka berlatih lima hari selama sepekan dengan jadwal pagi dan sore. Menurut Edwin, kesiapan keduanya mereka sudah mencapai 85 persen.Lebih lanjut, Edwin mengatakan, sebenarnya dalam popda di level karesidenan, total ada enam atlet yang lolos ke final. Namun, empat di antaranya mengalami kenaikan berat badan dari yang disyaratkan. Editor: Budi Santoso
Murianews, Grobogan – Dua atlet pencak silat Grobogan, Nabila Siti Khumairoh dan Kasiyat terus ditempa untuk menghadapi Popda Jateng pada Juni bulan depan. Keduanya yang kini berlatih di padepokan Pencak silat Prestasi Kradenan itu akan sama-sama berlaga di kelas C (48-51 kg).
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Grobogan Edwin Setiawan mengatakan, keduanya melaju ke Popda Jateng, setelah menang di Popda Karesidenan yang digelar Maret 2023 lalu.
Keduanya kini pun terus ditempa dengan latihan rutin demi target yang dicanangkan. Edwin menargetkan keduanya mampu meraih medali emas pada Popda Jateng mendatang.
BACA JUGA: Delapan Atlet Pencak Silat Grobogan Ditarget Bisa Lolos Popda Provinsi
“Targetnya dua emas. Mereka terus kami tempa dengan latihan sepekan pagi dan sore,” ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Edwin menerangkan, mereka berlatih lima hari selama sepekan dengan jadwal pagi dan sore. Menurut Edwin, kesiapan keduanya mereka sudah mencapai 85 persen.
Lebih lanjut, Edwin mengatakan, sebenarnya dalam popda di level karesidenan, total ada enam atlet yang lolos ke final. Namun, empat di antaranya mengalami kenaikan berat badan dari yang disyaratkan.
Editor: Budi Santoso