Dari Jateng sendiri, ada dua atlet yang mengikuti seleksi tersebut. Disna mengaku sangat antusias mengikuti seleksi tahap dua yang bakal digelar pada 10-11 Juni 2023 tersebut.
“Pastinya selalu latihan dengan keras. Selain latihan, juga harus bisa menjaga pola makan dan pola istirahat,” kata Disna, Senin (5/6/2023).
Menurut atlet berusia 16 tahun itu, menjaga stamina sangat penting. Apalagi, pada pekan lalu dirinya juga baru saja mengikuti seleksi pelatda.
“Seminggu lalu baru saja mengikuti pelatda. Jadi harus benar-benar menjaga stamina dan latihan. Paling berat melawan capeknya. Tapi ya harus dipaksa karena memang itu jalannya buat menang,” bebernya.
Ada tiga nomor yang bakal diikutinya. Ketiganya yakni 200 meter individual trial time (ITT), 1000 meter, dan 10 kilometer point to point eliminasi (PTP Elim).
“Saya mengikuti tiga nomor itu karena seleksi harus mengikuti nomor yang disediakan,” jelasnya.Disna mengaku 100 km PTP eliminasi merupakan nomor yang paling berat. Sebab, dirinya harus mengambil banyak poin dan nomor tersebut bukan spesialisnya.“Selain jaraknya jauh, saya harus mengambil banyak poin. Jadi mainnya kencang terus, dan sebenarnya juga bukan nomor spesialis saya,” paparnya.Editor: Budi Santoso
Murianews, Grobogan – Disna Ayu Luhutia menjadi satu di antara puluhan atlet sepatu roda se-Indonesia yang lolos untuk seleksi kedua Asian Games. Selangkah lagi, atlet Grobogan yang juga menjadi andalan di Porprov itu bakal berpartisipasi di perhelatan olahraga se-Asia itu.
Dari Jateng sendiri, ada dua atlet yang mengikuti seleksi tersebut. Disna mengaku sangat antusias mengikuti seleksi tahap dua yang bakal digelar pada 10-11 Juni 2023 tersebut.
“Pastinya selalu latihan dengan keras. Selain latihan, juga harus bisa menjaga pola makan dan pola istirahat,” kata Disna, Senin (5/6/2023).
Menurut atlet berusia 16 tahun itu, menjaga stamina sangat penting. Apalagi, pada pekan lalu dirinya juga baru saja mengikuti seleksi pelatda.
“Seminggu lalu baru saja mengikuti pelatda. Jadi harus benar-benar menjaga stamina dan latihan. Paling berat melawan capeknya. Tapi ya harus dipaksa karena memang itu jalannya buat menang,” bebernya.
Ada tiga nomor yang bakal diikutinya. Ketiganya yakni 200 meter individual trial time (ITT), 1000 meter, dan 10 kilometer point to point eliminasi (PTP Elim).
BACA JUGA: Jelang Porprov, Perserosi Grobogan Genjot Latihan
“Saya mengikuti tiga nomor itu karena seleksi harus mengikuti nomor yang disediakan,” jelasnya.
Disna mengaku 100 km PTP eliminasi merupakan nomor yang paling berat. Sebab, dirinya harus mengambil banyak poin dan nomor tersebut bukan spesialisnya.
“Selain jaraknya jauh, saya harus mengambil banyak poin. Jadi mainnya kencang terus, dan sebenarnya juga bukan nomor spesialis saya,” paparnya.
Editor: Budi Santoso