Rabu, 19 November 2025


Meski sudah berhasil bermain hingga lima set, namun kemenangan yang seolah sudah berada di depan mata gagal diraih setelah Hafidh Nurkhanafi kalah di set kelima.

Agus Fredi Pramono, pelatih kadet putra Indonesia mengakui keunggulan Singapura. Meski sudah bermain sekuat tenaga, anak asuhnya belum bisa mendapat kemenangan.

”Kami tak mau menyalahkan keadaan. Kalau demam panggung pasti, terlebih lagi jam terbang atlet masih kurang. Jadi banyak kesalahan yang harusnya bisa dihindari justru gagal diantisipasi. Tapi inilah pertandingan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, banyak aspek yang harus dibenahi untuk membuat atlet kadet bisa lebih berkembang. Salah satunya adalah mengambil risiko untuk bermanufer saat pertandingan. Hal itulah yang belum terlihat selama laga berjalan.

”Itu evaluasi saya. Pemain sebenarnya sudah bagus. Tapi manufernya kurang,” ungkapnya.
Padahal, lanjutnya, pemain sudah menunjukkan performa terbaiknya hingga set kelima. Di set terakhir itu, Kadet Putra Indonesia hanya selisih tiga angka (8-11) dari Singapura. Hal tersebut membuktikan jika atlet Indonesia memiliki kemampuan yang sama di kancah Internasional.”Ini modal bagus. Singapura lawan yang tak bisa diremehkan. Mereka kuat dan menyandang gelar juara bertahan. Tapi, kita sudah bisa membuatnya lari kencang hingga set kelima,” terangnya.Ia pun berharap performa pemain saat melawan Singapura bisa ditingkatkan di pertandingan kedua, Kamis (5/7/2018) besok saat melawan Thailand. Jika berhasil menang, ia yakin bisa lolos ke fase berikutnya.”Syaratnya menang. Itu yang bisa membawa kita masuk ke fase berikutnya. Semoga saja, semangat anak-anak masih tinggi seperti hari pertama ini,” tandasnya.Editor : Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar

Terpopuler