, hasil dari sekali kalah dari Singapura (0-3) dan sekali menang dari Filipina (3-1). ”Setelah ini belum tahu lawannya siapa. Nunggu
,” kata Irvan usai pertandingan.
Sementara itu, seluruh wakil junior putri Indonesia kalah telak dan tidak bisa melaju lebih ke babak selanjutnya. Putri Deni Wulandari yang berada di Grup A kalah melawan Malaysia dan Filipina. Begitu juga Astrid Carolina Damayanti. Wakil Indonesia di Grup C ini juga kalah dari Singapura dan Malaysia. Sementara di Grup G yang dihuni Zidna Kautsar juga sama. Ia kalah telak dari Singapura dan Filipina.
Putri Wulandari (biru muda) berusaha mencuri poin saat bertanding di fase grup. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Pelatih Soegeng Oetomo mengakui kekurangan di tim Junior. Meski begitu, ini menjadi awal untuk membangun masa keemasan junior Indonesia.”Kita akui mereka masih lemah. Tapi mereka punya modal besar untuk berkembang. Bagi saya tak ada atlet yang instan. Semua butuh proses,” tegasnya.Ia pun berharap setiba di Tanah Air, semua atlet bisa mengolah kekurangan yang ada. Dengan begitu semua bisa berkembang. ”Intinya bisa belajar dari kekalahan. Kalau tidak, tidak berkembang,” tandasnya.
Murianews, Naga City – Dari lanjutan kejuaraan pingpong ASEAN ”24
th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championships” di Robinsons Place Naga, Naga City, Filipina, M Irvan Sumarta menjadi satu-satunya atlet junior putra yang melaju ke babak 16 besar.
Irvan (sapaan Muhammad Irvan Sumarta) berhasil lolos setelah menjadi
runner up, hasil dari sekali kalah dari Singapura (0-3) dan sekali menang dari Filipina (3-1). ”Setelah ini belum tahu lawannya siapa. Nunggu
drawing,” kata Irvan usai pertandingan.
Sementara itu, seluruh wakil junior putri Indonesia kalah telak dan tidak bisa melaju lebih ke babak selanjutnya. Putri Deni Wulandari yang berada di Grup A kalah melawan Malaysia dan Filipina. Begitu juga Astrid Carolina Damayanti. Wakil Indonesia di Grup C ini juga kalah dari Singapura dan Malaysia. Sementara di Grup G yang dihuni Zidna Kautsar juga sama. Ia kalah telak dari Singapura dan Filipina.
[caption id="attachment_145046" align="aligncenter" width="650"]

Putri Wulandari (biru muda) berusaha mencuri poin saat bertanding di fase grup. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Pelatih Soegeng Oetomo mengakui kekurangan di tim Junior. Meski begitu, ini menjadi awal untuk membangun masa keemasan junior Indonesia.
”Kita akui mereka masih lemah. Tapi mereka punya modal besar untuk berkembang. Bagi saya tak ada atlet yang instan. Semua butuh proses,” tegasnya.
Ia pun berharap setiba di Tanah Air, semua atlet bisa mengolah kekurangan yang ada. Dengan begitu semua bisa berkembang. ”Intinya bisa belajar dari kekalahan. Kalau tidak, tidak berkembang,” tandasnya.
Editor : Deka Hendratmanto