Dua wakil Indonesia di kadet putri, yakni Dwi Oktaviany Sugiarto dan Ana Wahyuni Dunggio terpaksa mengubur mimpinya untuk melaju ke final. Dwi Oktaviany yang berhadapan dengan wakil Singapura Zhou Jing Yi dipaksa menelan pil pahit setelah dikalahkan dengan skor 1-3.
Sedangkan Dunggio juga bernasib sama. Ia juga dikalahkan 1-3 saat berhadapan dengan pemain Thailand, Nguyen Thai Mai Phuong. Kekalahan juga dialami Hafidh Nuur Annafi di kelas kadet putra. Penyumbang medali perunggu di ganda putra itu kalah dari Singapura Quek Young Isaac dengan skor 2-3.
Di sisi lain, keberuntungan menghinggapi Siti Aminah dan Rafanael Nikola Niman. Dua pemain kadet di kategori putra dan putri itu mendapat
, sehingga tidak perlu bertanding untuk lolos ke perempatfinal. Keduanya saat ini tengah melaju ke perempatfinal yang langsung digelar.
Rafanael Nikola Niman. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Pelatih Indonesia Joko Istanto mengatakan, kekalahan para wakil Indonesia itu memang mencengangkan. Apalagi ketiganya sangat diunggulkan untuk meraih emas. ”Tapi bagaimana lagi, namanya juga bola itu bundar,” katanya.Ia menambahkan, dalam dunia olahraga hasil memang sangat berpengaruh. Namun, ia menilai proses lebih penting. Terlebih lagi, banyak upaya yang dilakukan atlet untuk bisa memiliki kemampuan hingga level nasional."Kita harus memahami proses. Jadi atlet itu tidak mudah. Karena itu apapun hasilnya saya tetap bangga," tambahnya
Murianews, Naga City – Usai lolos fase grup, ternyata hanya Siti Aminah (tunggal putri) dan Rafanael Nikola Niman (tunggal putra) Indonesia yang mampu lolos ke babak delapan besar kejuaraan pingpong ASEAN ”24
th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championships” di Naga City, Filipina.
Dua wakil Indonesia di kadet putri, yakni Dwi Oktaviany Sugiarto dan Ana Wahyuni Dunggio terpaksa mengubur mimpinya untuk melaju ke final. Dwi Oktaviany yang berhadapan dengan wakil Singapura Zhou Jing Yi dipaksa menelan pil pahit setelah dikalahkan dengan skor 1-3.
Sedangkan Dunggio juga bernasib sama. Ia juga dikalahkan 1-3 saat berhadapan dengan pemain Thailand, Nguyen Thai Mai Phuong. Kekalahan juga dialami Hafidh Nuur Annafi di kelas kadet putra. Penyumbang medali perunggu di ganda putra itu kalah dari Singapura Quek Young Isaac dengan skor 2-3.
Di sisi lain, keberuntungan menghinggapi Siti Aminah dan Rafanael Nikola Niman. Dua pemain kadet di kategori putra dan putri itu mendapat
bye, sehingga tidak perlu bertanding untuk lolos ke perempatfinal. Keduanya saat ini tengah melaju ke perempatfinal yang langsung digelar.
[caption id="attachment_145061" align="aligncenter" width="650"]
Rafanael Nikola Niman. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Pelatih Indonesia Joko Istanto mengatakan, kekalahan para wakil Indonesia itu memang mencengangkan. Apalagi ketiganya sangat diunggulkan untuk meraih emas. ”Tapi bagaimana lagi, namanya juga bola itu bundar,” katanya.
Ia menambahkan, dalam dunia olahraga hasil memang sangat berpengaruh. Namun, ia menilai proses lebih penting. Terlebih lagi, banyak upaya yang dilakukan atlet untuk bisa memiliki kemampuan hingga level nasional.
"Kita harus memahami proses. Jadi atlet itu tidak mudah. Karena itu apapun hasilnya saya tetap bangga," tambahnya
Editor : Deka Hendratmanto
