Satu-satunya Wakil Junior Putra Tumbang di Tangan Juara Bertahan Singapura
Supriyadi
Sabtu, 7 Juli 2018 19:03:59
Padahal, sebelumnya ia berhasil menang 3-1 dari Thailand di babak 16 besar kejuaraan pingpong ASEAN ”24
th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championships” di Naga City, Filipina. ”Maaf, (saya) kalah,” ujarnya singkat sambil menundukkan kepala saat kembali ke bangku pemain.
Kekalahan tersebut, juga membuat Tim Junior gagal menyumbang medali. Sejak awal laga, baik beregu, ganda, hingga tunggal, tak ada satupun medali yang diraih. Hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pelatih untuk meningkatkan performa sekembalinya ke Tanah Air.
”Ini akan kita evaluasi. Saat ini junior masih panjang. Mereka masih belia, artinya masih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas,” kata Soegeng Oetomo, salah satu pelatih Indonesia.
Rencananya, lanjutnya, ia akan membuat raport untuk tiap atlet. Raport tersebut, selain berisi hasil pertandingan juga akan diisi dengan kekurangan dan kelebihan atlet. Dengan begitu, saat kembali ke klub, raport tersebut bisa menjadi evaluasi bersama.
”Rencananya memang akan kami buatkan laporan. Biar kita semua bisa belajar,” terangnya.Hal itu, diyakini bisa membuat performa atlet bertambah. Ditambah lagi, para atlet juga tahu apa kekurangan dan kelebihan masing-masing setelah acara selesai.”Kami minta doanya saja supaya bisa lebih baik. Untuk junior itu evaluasi saya. Terkait performa, mereka sudah bagus. Cuma belum bisa memberikan hasil yang memuaskan,” tambahnya.
Editor : Deka Hendratmanto
Murianews, Naga City – M Irvan Sumarta yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk merebut medali di kelas tunggal putra, kalah di tangan juara bertahan Singapura. Itu terjadi setelah Irvan di habisi 0-3 sekaligus saat bertanding memperebutkan tiket ke semifinal.
Padahal, sebelumnya ia berhasil menang 3-1 dari Thailand di babak 16 besar kejuaraan pingpong ASEAN ”24th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championships” di Naga City, Filipina. ”Maaf, (saya) kalah,” ujarnya singkat sambil menundukkan kepala saat kembali ke bangku pemain.
Kekalahan tersebut, juga membuat Tim Junior gagal menyumbang medali. Sejak awal laga, baik beregu, ganda, hingga tunggal, tak ada satupun medali yang diraih. Hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pelatih untuk meningkatkan performa sekembalinya ke Tanah Air.
”Ini akan kita evaluasi. Saat ini junior masih panjang. Mereka masih belia, artinya masih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas,” kata Soegeng Oetomo, salah satu pelatih Indonesia.
Rencananya, lanjutnya, ia akan membuat raport untuk tiap atlet. Raport tersebut, selain berisi hasil pertandingan juga akan diisi dengan kekurangan dan kelebihan atlet. Dengan begitu, saat kembali ke klub, raport tersebut bisa menjadi evaluasi bersama.
”Rencananya memang akan kami buatkan laporan. Biar kita semua bisa belajar,” terangnya.
Hal itu, diyakini bisa membuat performa atlet bertambah. Ditambah lagi, para atlet juga tahu apa kekurangan dan kelebihan masing-masing setelah acara selesai.
”Kami minta doanya saja supaya bisa lebih baik. Untuk junior itu evaluasi saya. Terkait performa, mereka sudah bagus. Cuma belum bisa memberikan hasil yang memuaskan,” tambahnya.
Editor : Deka Hendratmanto