17 Negara Berebut Gelar Juara Kejuaraan Pingpong Asia 2018
Supriyadi
Senin, 13 Agustus 2018 10:31:28
Ke-17 negara tersebut adalah, Indonesia, Myanmar, Hongkong, China, Iran, Irak, Sri Lanka, Yordania, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Kazakhstan, Malaysia, Vietnam, Hongkong, dan Taiwan. Mereka merupakan wakil dari lima zona hasil pembagian wilayah di Benua Asia.
Menteri Olahraga Myanmar Myint Htwe saat membuka acara mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding bagi 17 negara peserta kejuaraan. Ia pun merasa senang Nay Phy Taw bisa menjadi tuan rumah dan dipercaya ATTU.
”Kami ucapkan selamat datang kepada peserta. Selamat bertanding dan selalu junjung sportivitas,” katanya.
[caption id="attachment_146974" align="alignnone" width="715"]

Pelatih Putri Indonesia Heni Sandra Nurwati (kanan) menerima souvenir dari panitia saat upacara pembukaan. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Ia menjelaskan, saat ini tenis meja di Myanmar mulai menggeliat dan menjadi olahraga yang banyak diminati. Karena itu, ia berharap geliat olahraga tenis ini bisa bertambah seiring dengan kejuaraan ini.”Ini kesempatan bagi kami untuk semakin berkembang. Semoga saja, dengan adanya kejuaraan ini banyak anak-anak muda yang terinspirasi dan bisa menjadi pemain profesional,” tambahnya.Sementara itu, Wakil Presiden ATTU wilayah Asia Tengah Afshin Badie berharap, ajang tahunan ini bisa sukses dan berhasil mencetak pemain unggulan dunia. ”Terima kasih bagi Nay Phi Taw yang sudah mau jadi tuan rumah. Semoga di even ini ada pemain yang berbakat yang akan semakin kelihatan di mata dunia,” tegasnya.Ia menambahkan, saat ini Asia merupakan penyumbang terbesar pemain berbakat dunia. Hal itu bisa dilihat dari peringkat pemain di International Table Tennis Federation (ITTF). Mayoritas pemain berhasil berasal dari Asia.
Redaktur : Deka Hendratmanto
Murianews, Nay Pyi Taw – Sebanyak 17 negara di Asia berebut gelar kejuaraan pingpong Asia ”The 24th Asian Junior and Cadet Table Tennis Championship 2018” yang diselenggarakan Asian Table Tennis Union (ATTU) di Wunna Theikdi Indoor Stadium, Nay Phi Taw, Myanmar. Mereka akan saling unjuk mulai hari ini hingga 18 Agustus 2018, mendatang.
Ke-17 negara tersebut adalah, Indonesia, Myanmar, Hongkong, China, Iran, Irak, Sri Lanka, Yordania, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Kazakhstan, Malaysia, Vietnam, Hongkong, dan Taiwan. Mereka merupakan wakil dari lima zona hasil pembagian wilayah di Benua Asia.
Menteri Olahraga Myanmar Myint Htwe saat membuka acara mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding bagi 17 negara peserta kejuaraan. Ia pun merasa senang Nay Phy Taw bisa menjadi tuan rumah dan dipercaya ATTU.
”Kami ucapkan selamat datang kepada peserta. Selamat bertanding dan selalu junjung sportivitas,” katanya.
[caption id="attachment_146974" align="alignnone" width="715"]

Pelatih Putri Indonesia Heni Sandra Nurwati (kanan) menerima souvenir dari panitia saat upacara pembukaan. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Ia menjelaskan, saat ini tenis meja di Myanmar mulai menggeliat dan menjadi olahraga yang banyak diminati. Karena itu, ia berharap geliat olahraga tenis ini bisa bertambah seiring dengan kejuaraan ini.
”Ini kesempatan bagi kami untuk semakin berkembang. Semoga saja, dengan adanya kejuaraan ini banyak anak-anak muda yang terinspirasi dan bisa menjadi pemain profesional,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Presiden ATTU wilayah Asia Tengah Afshin Badie berharap, ajang tahunan ini bisa sukses dan berhasil mencetak pemain unggulan dunia. ”Terima kasih bagi Nay Phi Taw yang sudah mau jadi tuan rumah. Semoga di even ini ada pemain yang berbakat yang akan semakin kelihatan di mata dunia,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini Asia merupakan penyumbang terbesar pemain berbakat dunia. Hal itu bisa dilihat dari peringkat pemain di International Table Tennis Federation (ITTF). Mayoritas pemain berhasil berasal dari Asia.
Redaktur : Deka Hendratmanto