Tim Beregu Kadet Putri Indonesia Juga Kalah dari Taiwan
Supriyadi
Senin, 13 Agustus 2018 11:32:13
Siti Aminah yang bermain di awal laga bahkan tak berkutik. Penyumbang perak di kejuaraan pingpong ASEAN Filipina itu terlihat kurang trengginas. Beberapa kali bola servis yang dilakukan bahkan meleset dan tanggung sehingga berhasil dimanfaatkan lawan untuk mencuri angka.
Hal serupa juga terjadi pada Dwi Oktaviany. Pemain PTM Sukun itu juga tak bisa mengeluarkan taringnya saat berhadapan dengan wakil Taiwan. Di awal laga ia terkesan tak bisa bermain maksimal. Beruntung hal itu bisa diatasi seiring dengan berjalannya laga.
Hanya saja, ia tak bisa membalikkan keadaan. Ia pun tak berkuti dan kalah telak. Akibatnya pertandingan dilanjutkan di set ketiga (ganda). Meski begitu, Aminah dan Vita (panggilan akrab Oktaviany) kurang kuat dan set ketiga menjadi milik Taiwan.
[caption id="attachment_146982" align="alignnone" width="715"]

Pemain Indonesia, Siti Aminah mencoba melakukan servis saat bertanding melawan wakil dari Taiwan. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Menanggapi hal itu, pelatih putri Indonesia Heni Sandra Nurwati mengakui para anak asuhnya sedang mengalami demam panggung. Meski begitu, rasa gugup itu tak berlangsung lama. Hanya saja, pemain memang belum bisa memanfaatkan kesempatan untuk memenangi pertandingan.
”Tadi di awal, anak-anak memang terlihat gugup. Tapi itu tak lama kok. Cuman memang belum bisa menang. Taiwan itu lawan yang tangguh,” katanya.Ia menjelaskan, Taiwan memiliki materi pemain dengan kemampuan yang beragam. Selain itu, mereka juga memiliki teknik yang berada di atas Indonesia. Hal itu menjadi modal besar.”Secara materi pemain mereka punya, tekni juga. Kadang, selain skill dan teknik, faktor luck juga mempengaruhi pertandingan,” tegasnya.Ia menambahkan, saat ini kesempatan Indonesia dari beregu kadet putri masih terbuka. Terlebih lagi, Indonesia berada di grup 3 bersama Taiwan, Hongkong dan Kazakhstan.”Setelah ini, kita ketemu dengan Kazakhstan. Kalau kita menang, peluang masih sangat terbuka,” tambahnya.
Editor : Deka Hendratmanto
Murianews, Nay Pyi Taw – Kekalahan di laga perdana yang dialami tim beregu kadet putra Indonesia dialami ternyata diikuti juga oleh tim beregu kadet putri. Tim yang dihuni Siti Aminah, Dwi Oktaviany Sugiarto dan Anna Wahyuni Dunggio itu tak diberi kesempatan untuk memenangkan set. Akibatnya, mereka dipaksa menyerah dengan skor 0-3 dari Taiwan.
Siti Aminah yang bermain di awal laga bahkan tak berkutik. Penyumbang perak di kejuaraan pingpong ASEAN Filipina itu terlihat kurang trengginas. Beberapa kali bola servis yang dilakukan bahkan meleset dan tanggung sehingga berhasil dimanfaatkan lawan untuk mencuri angka.
Hal serupa juga terjadi pada Dwi Oktaviany. Pemain PTM Sukun itu juga tak bisa mengeluarkan taringnya saat berhadapan dengan wakil Taiwan. Di awal laga ia terkesan tak bisa bermain maksimal. Beruntung hal itu bisa diatasi seiring dengan berjalannya laga.
Hanya saja, ia tak bisa membalikkan keadaan. Ia pun tak berkuti dan kalah telak. Akibatnya pertandingan dilanjutkan di set ketiga (ganda). Meski begitu, Aminah dan Vita (panggilan akrab Oktaviany) kurang kuat dan set ketiga menjadi milik Taiwan.
[caption id="attachment_146982" align="alignnone" width="715"]

Pemain Indonesia, Siti Aminah mencoba melakukan servis saat bertanding melawan wakil dari Taiwan. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption]
Menanggapi hal itu, pelatih putri Indonesia Heni Sandra Nurwati mengakui para anak asuhnya sedang mengalami demam panggung. Meski begitu, rasa gugup itu tak berlangsung lama. Hanya saja, pemain memang belum bisa memanfaatkan kesempatan untuk memenangi pertandingan.
”Tadi di awal, anak-anak memang terlihat gugup. Tapi itu tak lama kok. Cuman memang belum bisa menang. Taiwan itu lawan yang tangguh,” katanya.
Ia menjelaskan, Taiwan memiliki materi pemain dengan kemampuan yang beragam. Selain itu, mereka juga memiliki teknik yang berada di atas Indonesia. Hal itu menjadi modal besar.
”Secara materi pemain mereka punya, tekni juga. Kadang, selain skill dan teknik, faktor luck juga mempengaruhi pertandingan,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini kesempatan Indonesia dari beregu kadet putri masih terbuka. Terlebih lagi, Indonesia berada di grup 3 bersama Taiwan, Hongkong dan Kazakhstan.
”Setelah ini, kita ketemu dengan Kazakhstan. Kalau kita menang, peluang masih sangat terbuka,” tambahnya.
Editor : Deka Hendratmanto