Jumat, 21 November 2025


Rustoyo, mantan pemain PS Sukun menjadi saksi hidup mengenai hal ini. Dirinya mengaku pernah menjadi rekan bermain Ribut Waidi di PS Sukun. Pemain itu disebutnya sempat 4 tahun di PS Sukun.

Hal itu terjadi pada sekitar tahun 80-an, sebelum Ribut Waidi akhirnya mendapatkan ketenaran setelah bergabung dengan PSIS Semarang. Setelah dari PS Sukun, Ribut diceritakan Rustoyo sempat bermain juga untuk Persiku Kudus.

Selanjutnya, Ribut Waidi bergabung dengan Klub Kuda Laut milik Pertamina Semarang. Dari sanalah pemain asal Pati tersebut kemudian direkrut PSIS Semarang hingga berlanjut ke Timnas Indonesia.

”Ribut Waidi dulu juga pemain PS Sukun. Setelah di PS Sukun, dia di Persiku Kudus, Kuda Laut, lanjut PSIS Semarang, dan Tim Nasional Indonesia," cerita mantan gelandang PS Sukun itu tentang Ribut Waidi.

Dalam sejarah sepak bola nasional, Ribut Waidi dicatat sebagai pemain yang ikut membawa Timnas Indonesia merebut medali emas SEA Games 1987. Itu adalah momen untuk pertama kalinya Timnas Indonesia berhasil merebut medali emas di arena SEA Games.

Nama Ribut Waidi begitu dikenal lantaran pada pertandingan final SEA Games 1987, mencetak gol tunggal ke gawang Malaysia. Sejak saat itu Ribut Waidi terkenal seantero Indonesia.



Selain Ribut Waidi, PS Sukun juga memunculkan beberapa pemain hebat lainnya. Meski tidak sampai melegenda seperti Ribut Waidi, ada sejumlah nama yang sempat mewarnai kancah sepak bola nasional.

Wahyudi, mantan pelatih PS Sukun, menyebut ada sejumlah nama yang diingatnya sempat bermain di level nasional. Diantaranya adalah mantan penjaga gawang Haryanto, yang berasal dari Jepara.

Menurut pria yang saat ini berusia 76 tahun itu, Haryanto sempat menjadi penjaga gawang Timnas Indonesia. Pemain ini juga sempat bermain di beberapa klub Galatama, sebelum kemudian menjadi asisten pelatih kiper di Gajah Mungkur Muriatama.

”Haryanto itu dulu pernah disekolahkan PSSI ke Brasil, kalau tidak salah. Dia dulu bermain di PS Sukun sebelum ikut sejumlah klub Galatama,” ujar Wahyudi saat ditemui di rumahnya baru-baru ini.
”Haryanto itu dulu pernah disekolahkan PSSI ke Brasil, kalau tidak salah. Dia dulu bermain di PS Sukun sebelum ikut sejumlah klub Galatama,” ujar Wahyudi saat ditemui di rumahnya baru-baru ini.Haryanto sendiri sampai tahun 2017 masih aktif sebagai pelatih kiper di beberapa klub nasional. Pada 2012, Haryanto juga pernah ditunjuk menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2012. Pada 28 Febuari 2018, Haryanto yang sempat menjadi pelatih kiper Klub Martapura FC meninggal dunia.Satu nama lain yang juga cukup sukses adalah almarhum Punto Wiyono. Pemain ini berposisi sebagai pemain tengah. Karirnya di sepak bola nasional cukup hebat, karena sempat bermain untuk klub besar Galatama, Yanita Utama.Wahyudi juga mengenang ada nama Jamaludin yang juga berasal dari Jepara. Pemain ini sempat membela Persiku Kudus dan Persijap Jepara. Selanjutnya Jamaludin sempat berkarir di dunia kepelatihan, dengan menjadi asisten pelatih di Persijap Jepara.Satu nama lainnya, yang juga diingat oleh Wahyudi adalah Wahyono. Pemainnya ini bahkan diminta langsung oleh PSSI untuk masuk di proyek Timnas Garuda 1 saat itu. Seorang pelatih Timnas Indonesia saat itu, bahkan datang langsung menemui dirinya."Saya tidak ingat siapa pelatih yang datang menemui saya waktu itu. Sekitar tahun 80-an, waktu itu Wahyono yang diambil jadi bagian dari Garuda Satu. Saya sebagai pelatih tentu sangat mendukung pemain saya diambil nasional," kenang Wahyudi.Mantan Sekretaris PS Sukun, Arif Mafthucin juga memberikan kesaksiannya. Selain Haryanto, Ribut Waidi, Jamaludin dan lainnya, PS Sukun juga menjadi klub pertama bagi Bambang Harsoyo.Pemain ini selanjutnya berkembang bersama Persiku Kudus, Barito Putra, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang dan Kalteng Putra. Bambang Harsoyo akhirnya menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah muncul dari Kudus. (Bersambung)Sebelumnya: Jejak PS Sukun di Kancah Sepak Bola Indonesia (1/3) Tim Liputan Khusus

Baca Juga

Komentar

Terpopuler