Persipa Pati tidak diperkenankan atau 'haram' menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Pati. Pasalnya, kesebelasan berjuluk Laskar Saridin itu diwajibkan menjadi klub profesional setelah naik kasta ke Liga 2.
Manajemen serta pengelolaan klub harus dilakukan dengan cara profesional. Tidak seperti klub amatir yang masih diperbolehkan menerima dana dari pemerintah.
Menanggapi hal ini, manajer Persipa Pati, Dian Dwi Budianto mengaku siap menjalankan Persipa Pati dengan cara profesional. Meskipun tidak lagi mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Pati, pihaknya yakin Laskar Saridin bisa bertahan di Liga 2.
"Kami yakin bisa lama di Liga 2 meskipun tidak mendapatkan dana APBD," kata Dian, Kamis (17/3/2022).
Untuk itu, pihaknya tengah mencari investor guna mendanai Persipa Pati di Liga 2. Ia memberikan bocoran, bahwa sudah ada beberapa investor yang melirik Persipa Pati.
"Agar Persipa Pati bisa berlaga, kami mancari investor dan pihak-pihak yang mau masuk saham. Alhamdulilah, sudah banyak yang ingin masuk (menjadi investor)," tutur Dian.Namun, ia masih merahasiakan siapa saja yang sudah mau menjadi investor atau pemegang saham Persipa Pati. Karena sejauh ini masih menunggu pembentukan PT yang saat ini masih diproses."Masih kita rahasiakan karena nanti ada rapat pemegang saham dan komisaris ketika PT udah jadi," ujar dia.Saat berlaga di Liga 3 2022 lalu, Persipa Pati mendapatkan kucuran dana dari APBD Kabupaten Pati tahun anggaran 2021 dan 2022. Pada APBD tahun 2021, Persipa Pati mendapatkan sokongan dana sebesar Rp750 juta. Sedangkan pada APBD tahun 2022, skuad Nazal Mustofa mendapatkan dana Rp2 miliar.Selain itu, Persipa Pati juga mendapat dukungan dana dari para sponsor. Ratusan juta diberikan para sponsor untuk mendanai Persipa Pati.Reporter: Umar HanafiEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_257805" align="alignleft" width="2560"]

Persipa Pati. (Murianews/grafis)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Persipa Pati tidak diperkenankan atau 'haram' menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Pati. Pasalnya, kesebelasan berjuluk Laskar Saridin itu diwajibkan menjadi klub profesional setelah naik kasta ke Liga 2.
Manajemen serta pengelolaan klub harus dilakukan dengan cara profesional. Tidak seperti klub amatir yang masih diperbolehkan menerima dana dari pemerintah.
Menanggapi hal ini, manajer Persipa Pati, Dian Dwi Budianto mengaku siap menjalankan Persipa Pati dengan cara profesional. Meskipun tidak lagi mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Pati, pihaknya yakin Laskar Saridin bisa bertahan di Liga 2.
"Kami yakin bisa lama di Liga 2 meskipun tidak mendapatkan dana APBD," kata Dian, Kamis (17/3/2022).
Untuk itu, pihaknya tengah mencari investor guna mendanai Persipa Pati di Liga 2. Ia memberikan bocoran, bahwa sudah ada beberapa investor yang melirik Persipa Pati.
BACA JUGA: Naik ke Liga 2, Persipa Pati Bersiap Lakukan Peralihan Jadi Klub Profesional
"Agar Persipa Pati bisa berlaga, kami mancari investor dan pihak-pihak yang mau masuk saham. Alhamdulilah, sudah banyak yang ingin masuk (menjadi investor)," tutur Dian.
Namun, ia masih merahasiakan siapa saja yang sudah mau menjadi investor atau pemegang saham Persipa Pati. Karena sejauh ini masih menunggu pembentukan PT yang saat ini masih diproses.
"Masih kita rahasiakan karena nanti ada rapat pemegang saham dan komisaris ketika PT udah jadi," ujar dia.
Saat berlaga di Liga 3 2022 lalu, Persipa Pati mendapatkan kucuran dana dari APBD Kabupaten Pati tahun anggaran 2021 dan 2022. Pada APBD tahun 2021, Persipa Pati mendapatkan sokongan dana sebesar Rp750 juta. Sedangkan pada APBD tahun 2022, skuad Nazal Mustofa mendapatkan dana Rp2 miliar.
Selain itu, Persipa Pati juga mendapat dukungan dana dari para sponsor. Ratusan juta diberikan para sponsor untuk mendanai Persipa Pati.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Budi Erje