– Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, mengakuisisi klub Liga 3 Putra Surya Magetan Connection dan merubahnya menjadi Safin Pati FC dalam Kongres PSSI, Senin (30/5/2022) lalu. Hal ini dilakukannya dengan alasan agar Pati tetap mempunyai perwakilan di Liga 3 Kompetisi Indonesia.
Safin menyatakan saat ini Persipa Pati sudah naik kasta ke Liga 2, sehingga menurutnya perlu ada upaya agar masih ada klub Pati di Liga 3. Dengan demikian bisa menjadi wadah lain, bagi potensi sepak bola di Pati untuk berkesempatan bisa berkembang.
"Jadi di Pati, Persipa sudah masuk Liga 2. Artinya yang mengisi Liga 3 di Pati kan tidak ada. Saya malah berharap tidak hanya satu klub, tapi 3 atau 4 klub yang bisa berkompetisi di Liga 3," ujar lelaki yang akrab disapa Safin ini.
Dengan ada klub yang bermain di Liga 3, dirinya berharap klub barunya ini bisa menjadi wadah bagi pemain-pemain muda untuk mengembangkan diri. Sehingga pemain-pemain muda merasakan kompetensi sepak bola.
"Harapannya menjadi wadah untuk anak-anak untuk bisa berlaga. Kalau (Pati) ndak ada yang mengisi sayang, kita ndak ada ada perwakilan," ungkap Safin.
Pihaknya memilih klub asal Magetan lantaran mempunyai kawan di sana. Selain itu klub tersebut juga tengah mengalami kesulitan membiayai klub. Sehingga akhirnya memutuskan untuk mengambil alih. Keputusan melakukan akuisisi dan perubahan nama atas klub tersebut menurutnya juga syah dan tidak menyalahi aturan."Yang diambil Magetan kebetulan ada kawan di sana. Kalau sana ndak dimaksimalkan lebih baik kita maksimalkan. Kan aturan mainnya jelas dan ndak melanggar kan ndak apa-apa," kata dia.Selanjutnya dirinya berharap klub Safin Pati FC ini juga bisa membuat nama Pati semakin dikenal di Indonesia. Khususnya di bidang sepak bola. Seperti halnya keberadaan Persipa Pati, yang saat ini berlaga di Liga 2."Ini (juga) bisa membranding Kabupaten Pati juga," tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_293874" align="alignleft" width="1280"]

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, saat ditemui di Gelora Soekarno Mojoagung, Trangkil, Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, mengakuisisi klub Liga 3 Putra Surya Magetan Connection dan merubahnya menjadi Safin Pati FC dalam Kongres PSSI, Senin (30/5/2022) lalu. Hal ini dilakukannya dengan alasan agar Pati tetap mempunyai perwakilan di Liga 3 Kompetisi Indonesia.
Safin menyatakan saat ini Persipa Pati sudah naik kasta ke Liga 2, sehingga menurutnya perlu ada upaya agar masih ada klub Pati di Liga 3. Dengan demikian bisa menjadi wadah lain, bagi potensi sepak bola di Pati untuk berkesempatan bisa berkembang.
"Jadi di Pati, Persipa sudah masuk Liga 2. Artinya yang mengisi Liga 3 di Pati kan tidak ada. Saya malah berharap tidak hanya satu klub, tapi 3 atau 4 klub yang bisa berkompetisi di Liga 3," ujar lelaki yang akrab disapa Safin ini.
Dengan ada klub yang bermain di Liga 3, dirinya berharap klub barunya ini bisa menjadi wadah bagi pemain-pemain muda untuk mengembangkan diri. Sehingga pemain-pemain muda merasakan kompetensi sepak bola.
BACA JUGA: Safin Pati FC Pede, Akan Gunakan Gelora Soekarno Mojoagung Sebagai Kandang di Liga 3
"Harapannya menjadi wadah untuk anak-anak untuk bisa berlaga. Kalau (Pati) ndak ada yang mengisi sayang, kita ndak ada ada perwakilan," ungkap Safin.
Pihaknya memilih klub asal Magetan lantaran mempunyai kawan di sana. Selain itu klub tersebut juga tengah mengalami kesulitan membiayai klub. Sehingga akhirnya memutuskan untuk mengambil alih. Keputusan melakukan akuisisi dan perubahan nama atas klub tersebut menurutnya juga syah dan tidak menyalahi aturan.
"Yang diambil Magetan kebetulan ada kawan di sana. Kalau sana ndak dimaksimalkan lebih baik kita maksimalkan. Kan aturan mainnya jelas dan ndak melanggar kan ndak apa-apa," kata dia.
Selanjutnya dirinya berharap klub Safin Pati FC ini juga bisa membuat nama Pati semakin dikenal di Indonesia. Khususnya di bidang sepak bola. Seperti halnya keberadaan Persipa Pati, yang saat ini berlaga di Liga 2.
"Ini (juga) bisa membranding Kabupaten Pati juga," tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Budi Erje