Suporter Persiku: “Mending Gaji Yahya Ketimbang Membeli Diallo”
Vega Ma'arijil Ula
Minggu, 7 November 2021 18:55:10
MURIANEWS, Kudus – Pemain asal Kudus, Ahmad Ibnu Yahya uang kini membela PSIP Pemalang di Liga 3 Jawa Tengah, masih jadi perbincangan. Suporter Persiku menyesalkan kenapa pemain ini justru tidak dipakai.
Ahmad Ibnu Yahya sendiri sebenarnya telah mengikuti seleksi Persiku beberapa waktu lalu. Namanya juga dinyatakan layak untuk menjadi bagian Persiku Kudus. Namun, karena tidak mencapai kesepakatan gaji, pemain ini memilih ke tim lain.
Situasi tragis akhirnya menimpa Persiku, saat berhadapan dengan PSIP Pemalang di Grup A Liga Jawa Tengah. Pemain asal Kudus yang ‘tidak jadi dipakai’ Persiku ini malah mencetak dua gol bagi kemenangan PSIP.
Situasi menjadi lebih membuat menyedihkan bagi Persiku, karena kekalahan 1-2 dari PSIP pada akhirnya membuat peluang mereka lolos langsung terkubur. Sontak hal ini langsung membuat kalangan supporter Persiku menyampaikan berbagai argumentasinya.
Ketua Divisi Seni SMM (Suporter Macan Muria) Kudus, Guntur Bayu Pratomo mengatakan, dirinya dan jajaran suporter sebenarnya mengetahui bagaimana kualitas Yahya. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Yahya adalah bagian dari Persekat Tegal saat meraih runner-up Liga 3 Jawa Tengah 2019 lalu.
BACA JUGA : Kisah Tragis Bagi Persiku Kudus"Tapi sayangnya, karena tidak ada kesepakatan soal gaji, akhirnya dia memilih Pemalang," kata Guntur, Minggu (7/11/2021).
Guntur melanjutkan, menurutnya pihak manajemen seharusnya bisa mempertimbangkan gaji Yahya di Persiku. Karena kualitas Yahya sudah bagus, dan Tim Pelatih Persiku, nyatanya juga telah memilihnya.
"Kalau teman-teman suporter sih punya pendapat mending menggaji Yahya daripada membeli Diallo (Mamadou Lamarana Diallo, red). Posisinya juga sama-sama striker," terang Guntur.
Pihaknya justru kecewa ketika manajemen merekrut Diallo. Pasalnya, penyerang naturalisasi itu, saat masih memperkuat Persatu Tuban di 2019 silam tidak begitu moncer. Pemain ini dinilai biasa-biasa saja."Malah gagal mengangkat Persatu kan? Persatu kan degradasi dari Liga 2 dan kembali ke Liga 3," ungkapnya.Guntur dan SMM Kudus, mengaku tak habis pikir pihak manajemen Persiku justru memilih Diallo. Menurutnya, sebelum manajemen membeli Diallo hendaknya bisa meminta pertimbangan dari pihak-pihak lain."Seharusnya manajemen mengajak kami suporter duduk bareng dulu. Kami sedikit banyak lebih tahu. Entah karena manajer gengsi atau memang mereka merasa lebih tahu atau karena apa kami tidak tahu," terang dia.Sementara itu, Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Adyansyah Purnomo mengatakan tidak etis membandingkan antara Yahya dengan Diallo. Dia menyebut saat itu Yahya tidak berkenan membela Persiku."Tidak fair kalau membandingkannya setelah semuanya terjadi. Faktanya nama yang bersangkutan (Ahmad Ibnu Yahya, red) tidak mau membuat bangga Kudus. Kami juga tidak hanya menilai pemain berdasarkan kemampuannya bermain bola," katanya, Minggu (7/11/2021).Perihal tidak dimainkannya Diallo saat Persiku berhadapan dengan PSIP Pemalang, Ardy menyatakan jika hal itu menjadi keputusan pelatih. Menurutnya, strategi bisa berjalan atau tidak, menjadi hal yang lumrah di sepak bola."Diallo tidak main itu bagian dari strategi pelatih. Yang namanya strategi kan kadang berjalan jitu, kadang juga tidak," ucapnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi erje
[caption id="attachment_251489" align="alignleft" width="1280"]

Mamadou Lamarana Diallo saat berlatih di Persiku. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemain asal Kudus, Ahmad Ibnu Yahya uang kini membela PSIP Pemalang di Liga 3 Jawa Tengah, masih jadi perbincangan. Suporter Persiku menyesalkan kenapa pemain ini justru tidak dipakai.
Ahmad Ibnu Yahya sendiri sebenarnya telah mengikuti seleksi Persiku beberapa waktu lalu. Namanya juga dinyatakan layak untuk menjadi bagian Persiku Kudus. Namun, karena tidak mencapai kesepakatan gaji, pemain ini memilih ke tim lain.
Situasi tragis akhirnya menimpa Persiku, saat berhadapan dengan PSIP Pemalang di Grup A Liga Jawa Tengah. Pemain asal Kudus yang ‘tidak jadi dipakai’ Persiku ini malah mencetak dua gol bagi kemenangan PSIP.
Situasi menjadi lebih membuat menyedihkan bagi Persiku, karena kekalahan 1-2 dari PSIP pada akhirnya membuat peluang mereka lolos langsung terkubur. Sontak hal ini langsung membuat kalangan supporter Persiku menyampaikan berbagai argumentasinya.
Ketua Divisi Seni SMM (Suporter Macan Muria) Kudus, Guntur Bayu Pratomo mengatakan, dirinya dan jajaran suporter sebenarnya mengetahui bagaimana kualitas Yahya. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Yahya adalah bagian dari Persekat Tegal saat meraih runner-up Liga 3 Jawa Tengah 2019 lalu.
BACA JUGA : Kisah Tragis Bagi Persiku Kudus
"Tapi sayangnya, karena tidak ada kesepakatan soal gaji, akhirnya dia memilih Pemalang," kata Guntur, Minggu (7/11/2021).
Guntur melanjutkan, menurutnya pihak manajemen seharusnya bisa mempertimbangkan gaji Yahya di Persiku. Karena kualitas Yahya sudah bagus, dan Tim Pelatih Persiku, nyatanya juga telah memilihnya.
"Kalau teman-teman suporter sih punya pendapat mending menggaji Yahya daripada membeli Diallo (Mamadou Lamarana Diallo, red). Posisinya juga sama-sama striker," terang Guntur.
Pihaknya justru kecewa ketika manajemen merekrut Diallo. Pasalnya, penyerang naturalisasi itu, saat masih memperkuat Persatu Tuban di 2019 silam tidak begitu moncer. Pemain ini dinilai biasa-biasa saja.
"Malah gagal mengangkat Persatu kan? Persatu kan degradasi dari Liga 2 dan kembali ke Liga 3," ungkapnya.
Guntur dan SMM Kudus, mengaku tak habis pikir pihak manajemen Persiku justru memilih Diallo. Menurutnya, sebelum manajemen membeli Diallo hendaknya bisa meminta pertimbangan dari pihak-pihak lain.
"Seharusnya manajemen mengajak kami suporter duduk bareng dulu. Kami sedikit banyak lebih tahu. Entah karena manajer gengsi atau memang mereka merasa lebih tahu atau karena apa kami tidak tahu," terang dia.
Sementara itu, Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Adyansyah Purnomo mengatakan tidak etis membandingkan antara Yahya dengan Diallo. Dia menyebut saat itu Yahya tidak berkenan membela Persiku.
"Tidak fair kalau membandingkannya setelah semuanya terjadi. Faktanya nama yang bersangkutan (Ahmad Ibnu Yahya, red) tidak mau membuat bangga Kudus. Kami juga tidak hanya menilai pemain berdasarkan kemampuannya bermain bola," katanya, Minggu (7/11/2021).
Perihal tidak dimainkannya Diallo saat Persiku berhadapan dengan PSIP Pemalang, Ardy menyatakan jika hal itu menjadi keputusan pelatih. Menurutnya, strategi bisa berjalan atau tidak, menjadi hal yang lumrah di sepak bola.
"Diallo tidak main itu bagian dari strategi pelatih. Yang namanya strategi kan kadang berjalan jitu, kadang juga tidak," ucapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi erje