Jadi Ketua PBSI Kudus, Berikut Alasan Yuni Kartika
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 19 Februari 2022 14:27:47
MURIANEWS, Kudus - Yuni Kartika saat ini mengemban jabatan sebagai Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kudus. Mantan pemain Bulutangkis Indonesia ini dilantik Senin (14/2/2022) lalu. Berikut alasan Yuni Kartika bersedia menjadi ketua PBSI Kudus.
Yuni Kartika memang tidak lagi berprofesi menjadi atlet bulutangkis. Saat ini dia menjadi presenter di televisi, utamanya acara bulutangkis. Dengan pengalamannya, kini dirinya sering tampil sebagai komentator TV.
Terbaru, Yuni Kartija juga mengemban tugas menjadi Ketua PBSI Kudus. Sebelumnya, saat PBSI masih dipimpun oleh Gita Wirjawan pada 2012 hingga 2016 silam, dirinya menjabat sebagai humas PBSI. Lantas apa yang membuatnya mau menjadi Ketua PBSI Kudus?
Perempuan kelahiran Semarang, 16 Juni 1973 itu mengaku ingin mencari tantangan baru. Lebih tepatnya Yuni Kartika ingin mendapatkan tantangan di level grassroot.
Yuni Kartija mendapatkan tawaran mencalonkan diri menjadi Ketua PBSI Kudus di akhir 2021 lalu. Namun, dirinya tidak bersedia menyebutkan siapa yang menawari untuk mencalaonkan diri posisi itu.
"Sudah sesuai persetujuan klub-klub bulutangkis di Kudus juga kok. Ada Musyawarah Kabupaten juga dan mereka setuju," ujar Yuni.
BACA JUGA: Pengurus PBSI Kudus Dibawah Yuni Kartika, Dilantik Secara ResmiMencari tantangan yang baru menjadi alasan aggota tim Juara Piala Uber 1994 ini, untuk menjadi Ketua PBSI Kudus. Yuni Kartika mengaku ingin memberikan sumbangsih di dunia bulutangkis yang sudah membesarkan namanya.
"Tantangannya beda, karena saat ini saya harus berada di level grassroot. Selain itu PB Djarum yang merupakan klub saya juga ada di Kudus. Jadi saya ingin memberikan sumbangsih di bidang bulutangkis," katanya, Sabtu (19/2/2022).
"Tantangannya beda, karena saat ini saya harus berada di level grassroot. Selain itu PB Djarum yang merupakan klub saya juga ada di Kudus. Jadi saya ingin memberikan sumbangsih di bidang bulutangkis," katanya, Sabtu (19/2/2022).Yuni Kartika melanjutkan, dia ingin mengembangkan pebulutangkis cilik untuk dapat berprestasi di level yang lebih baik. Meski tugas yang diembannya di level grassroots dinilai tidak sepenuhnya mudah."Tidak bisa dibilang mudah karena bukan hanya mengarahkan ke jalur prestasi saja, tetapi juga di aspek mengenalkan bulutangkis juga," terangnya.Yuni Kartika juga mengusung beberapa program. Yakni di bidang pembinaan yang difokuskan pada pengenalan olahraga bulutangkis secara masal. Hal ini dilakukan melalui sekolah-sekolah dan perkumpulan bulutangkis.Selain itu, pihaknya juga fokus di bidang kompetisi. Seperti mengadakan turnamen-turnamen dari level Kejurkot hingga level nasional dengan harapan dapat menjaring bibit-bibit berbakat di Kabupaten Kudus.Lebih lanjut, di bidang organisasi pihaknya akan memprioritaskan peningkatan jumlah dan kualitas wasit melalui kepelatihan wasit. Selain itu pihaknya juga akan melakukan pendataan atlet baik dari klub-klub maupun sekolah-sekolah."Sistem informasi di PBSI sudah terdata. Di Kudus kami akan mencoba melengkapi, sehingga kompetisi dapat lebih baik. Karena kompetisi yang levelnya sudah nasional itu harus daftar sistem informasi ke pusat," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_273430" align="alignleft" width="1280"]

Yuni Kartika jadi Ketua PBSI Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Yuni Kartika saat ini mengemban jabatan sebagai Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kudus. Mantan pemain Bulutangkis Indonesia ini dilantik Senin (14/2/2022) lalu. Berikut alasan Yuni Kartika bersedia menjadi ketua PBSI Kudus.
Yuni Kartika memang tidak lagi berprofesi menjadi atlet bulutangkis. Saat ini dia menjadi presenter di televisi, utamanya acara bulutangkis. Dengan pengalamannya, kini dirinya sering tampil sebagai komentator TV.
Terbaru, Yuni Kartija juga mengemban tugas menjadi Ketua PBSI Kudus. Sebelumnya, saat PBSI masih dipimpun oleh Gita Wirjawan pada 2012 hingga 2016 silam, dirinya menjabat sebagai humas PBSI. Lantas apa yang membuatnya mau menjadi Ketua PBSI Kudus?
Perempuan kelahiran Semarang, 16 Juni 1973 itu mengaku ingin mencari tantangan baru. Lebih tepatnya Yuni Kartika ingin mendapatkan tantangan di level grassroot.
Yuni Kartija mendapatkan tawaran mencalonkan diri menjadi Ketua PBSI Kudus di akhir 2021 lalu. Namun, dirinya tidak bersedia menyebutkan siapa yang menawari untuk mencalaonkan diri posisi itu.
"Sudah sesuai persetujuan klub-klub bulutangkis di Kudus juga kok. Ada Musyawarah Kabupaten juga dan mereka setuju," ujar Yuni.
BACA JUGA: Pengurus PBSI Kudus Dibawah Yuni Kartika, Dilantik Secara Resmi
Mencari tantangan yang baru menjadi alasan aggota tim Juara Piala Uber 1994 ini, untuk menjadi Ketua PBSI Kudus. Yuni Kartika mengaku ingin memberikan sumbangsih di dunia bulutangkis yang sudah membesarkan namanya.
"Tantangannya beda, karena saat ini saya harus berada di level grassroot. Selain itu PB Djarum yang merupakan klub saya juga ada di Kudus. Jadi saya ingin memberikan sumbangsih di bidang bulutangkis," katanya, Sabtu (19/2/2022).
Yuni Kartika melanjutkan, dia ingin mengembangkan pebulutangkis cilik untuk dapat berprestasi di level yang lebih baik. Meski tugas yang diembannya di level grassroots dinilai tidak sepenuhnya mudah.
"Tidak bisa dibilang mudah karena bukan hanya mengarahkan ke jalur prestasi saja, tetapi juga di aspek mengenalkan bulutangkis juga," terangnya.
Yuni Kartika juga mengusung beberapa program. Yakni di bidang pembinaan yang difokuskan pada pengenalan olahraga bulutangkis secara masal. Hal ini dilakukan melalui sekolah-sekolah dan perkumpulan bulutangkis.
Selain itu, pihaknya juga fokus di bidang kompetisi. Seperti mengadakan turnamen-turnamen dari level Kejurkot hingga level nasional dengan harapan dapat menjaring bibit-bibit berbakat di Kabupaten Kudus.
Lebih lanjut, di bidang organisasi pihaknya akan memprioritaskan peningkatan jumlah dan kualitas wasit melalui kepelatihan wasit. Selain itu pihaknya juga akan melakukan pendataan atlet baik dari klub-klub maupun sekolah-sekolah.
"Sistem informasi di PBSI sudah terdata. Di Kudus kami akan mencoba melengkapi, sehingga kompetisi dapat lebih baik. Karena kompetisi yang levelnya sudah nasional itu harus daftar sistem informasi ke pusat," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Erje