Tarung Semi Profesional, Menjadi Kategori Menarik di Kejurda Pagar Nusa Jateng
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 15 Maret 2022 15:49:17
MURIANEWS, Kudus - Kategori tarung semi profesional dipertandingkan di
Kejuaraan Daerah ke-VII Pengurus Wilayah (PW) Pencak Silat (PS) Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Jawa Tengah. Kategori ini menjadi salah satu yang menarik perhatian, karena menampilkan pertarungan keras para atlet.
Salah seorang Panitia Kejurda Pagar Nusa Jateng, Endro Rohadi menjelaskan, tarung semi profesional berbeda dengan tarung resmi pada umumnya di cabang olahraga pencak silat. tarung semi profesional diperbolehkan menyerang di semua area tubuh lawan.
"Bebas mau menyerang area mana saja. Tidak ada pengecualian. Kalau atlet jatuh harus dihentikan," katanya, Selasa (15/3/2022).
Sedangkan di nomor tanding resmi, ada pembatasan dalam sasaran serangan. Tidak diperbolehkan menyerang beberapa bagian anggota tubuh lawan. Diantaranya area kepala dan area kemaluan.
"Gerakan mematikan seperti kuncian yang mematikan dan ketika lawan jatuh tidak boleh diserang itu diatur di tanding resmi," sambungnya.
Di setiap pertandingan tarung semi profesional, menurut Endro selalu menjadi daya tarik bagi penonton. Karena di pertarungan semi profesional ini akan menyugguhkan pertarungan keras. Sehingga tidak mengherankan jika di kategori ini menarik perhatian.
BACA JUGA: Angkat Tema Bangkit Meraih Prestasi, Kejurda Pagar Nusa Memiliki Beberapa Tujuan"Biasanya dipertandingkan di waktu-waktu tertentu. Pertandingannya diletakkan di ujung acara. Supaya yang awalnya jenuh bisa tidak jenuh lagi," sambungnya.
Tarung semi profesional digelar dengan memainkan tiga babak. Satu babaknya berdurasi dua menit. Peserta diperbolehkan menggunakan peredam tangan."Kalau misal ada yang tidak mau memakai peredam tangan ya tidak apa-apa," ungkapnya.Untuk pertandingan tarung semi profesional dipimpin oleh dua orang orang wasit. Regulasi ini berbeda jika dibandingkan dengan tanding resmi yang hanya menggunakan satu orang wasit."Wasit utama yang memimpin pertandingan ada dua. Ketika wasit memulai pertandingan cara mempersilahkannya menggunakan kaki. Tidak menggunakan tangan seperti pertandingan pada umumnya," jelasnya kepada MURIANEWS.Di Kejurda kali ini atlet yang berlaga di tarung semi profesional juga mendapatkan medali. Endro berharap adanya tarung semi profesional dapat memunculkan pendekar yang handal."Semoga muncul pendekar yang handal yang siap mengawal para alim ulama," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_278147" align="alignleft" width="1280"]

Kategori Tarung Semi Profesional menjadi salah satu pertarungan menarik di Kejurda Pagar Nusa Jateng. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Kategori tarung semi profesional dipertandingkan di
Kejuaraan Daerah ke-VII Pengurus Wilayah (PW) Pencak Silat (PS) Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Jawa Tengah. Kategori ini menjadi salah satu yang menarik perhatian, karena menampilkan pertarungan keras para atlet.
Salah seorang Panitia Kejurda Pagar Nusa Jateng, Endro Rohadi menjelaskan, tarung semi profesional berbeda dengan tarung resmi pada umumnya di cabang olahraga pencak silat. tarung semi profesional diperbolehkan menyerang di semua area tubuh lawan.
"Bebas mau menyerang area mana saja. Tidak ada pengecualian. Kalau atlet jatuh harus dihentikan," katanya, Selasa (15/3/2022).
Sedangkan di nomor tanding resmi, ada pembatasan dalam sasaran serangan. Tidak diperbolehkan menyerang beberapa bagian anggota tubuh lawan. Diantaranya area kepala dan area kemaluan.
"Gerakan mematikan seperti kuncian yang mematikan dan ketika lawan jatuh tidak boleh diserang itu diatur di tanding resmi," sambungnya.
Di setiap pertandingan tarung semi profesional, menurut Endro selalu menjadi daya tarik bagi penonton. Karena di pertarungan semi profesional ini akan menyugguhkan pertarungan keras. Sehingga tidak mengherankan jika di kategori ini menarik perhatian.
BACA JUGA: Angkat Tema Bangkit Meraih Prestasi, Kejurda Pagar Nusa Memiliki Beberapa Tujuan
"Biasanya dipertandingkan di waktu-waktu tertentu. Pertandingannya diletakkan di ujung acara. Supaya yang awalnya jenuh bisa tidak jenuh lagi," sambungnya.
Tarung semi profesional digelar dengan memainkan tiga babak. Satu babaknya berdurasi dua menit. Peserta diperbolehkan menggunakan peredam tangan.
"Kalau misal ada yang tidak mau memakai peredam tangan ya tidak apa-apa," ungkapnya.
Untuk pertandingan tarung semi profesional dipimpin oleh dua orang orang wasit. Regulasi ini berbeda jika dibandingkan dengan tanding resmi yang hanya menggunakan satu orang wasit.
"Wasit utama yang memimpin pertandingan ada dua. Ketika wasit memulai pertandingan cara mempersilahkannya menggunakan kaki. Tidak menggunakan tangan seperti pertandingan pada umumnya," jelasnya kepada MURIANEWS.
Di Kejurda kali ini atlet yang berlaga di tarung semi profesional juga mendapatkan medali. Endro berharap adanya tarung semi profesional dapat memunculkan pendekar yang handal.
"Semoga muncul pendekar yang handal yang siap mengawal para alim ulama," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Erje