Kakek asal Kendal ini Jual Kaus di Setiap Even Olahraga, Ini Kisahnya
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 15 Maret 2022 19:25:37
MURIANEWS, Kudus - Kakek asal Kendal, Fahrul berdagang kaus edisi Kejurda Pencak Silat Pagar Nusa di GOR Mustika Blora, Jawa Tengah. Bagi Fahrul mencari peruntungan dengan berjualan kaus sudah dilakukannya setiap even olahraga bergulir.
Usaha berjualan kaus sudah digeluti oleh Fahrul sejak 1999. Keluarganya juga mayoritas sebagai pedagang. Sehingga momen Kejurda Pagar Nusa ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengais rejeki.
"Mengikuti jejak kakak yang jualan kaus. Kalau bapak saya dulunya jualan di Pasar Johar Semarang," katanya, Selasa (15/3/2022) sore.
Selama ini, Fahrul mengaku memanfaatkan momen-momen tertentu yang melibatkan banyak orang. Termasuk kegiatan olah raga berskala besar sepeti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Dirinya berkeliling memanfaatkan momen yang ada.
BACA JUGA: Tarung Semi Profesional, Menjadi Kategori Menarik di Kejurda Pagar Nusa Jateng"Kalau PON saya pernah jualan juga saat PON Jawa Barat. Kalau Popda setiap diadakan di Jateng saya jualan juga di situ,” terangnya.
Di even Kejurda Pagar Nusa Jawa Tengah kali ini dia juga mencoba peruntungan. Dia mengaku mendapatkan informasi tentang kejuaraan ini dari rekannya sesama penjual kaus.
"Dapat informasi dari teman-teman. Kedua teman saya juga berjualan di sini," sambungnya.
Fahrul menjual kaus tersebut dengan sistem bagi hasil, setelah mendapatkan sablon kaus dari rekannya. Kemudian, dari berjualan kaos di tiap-tiap even itu dirinya mendapatkan bagian dari hasil penjualan.
Fahrul menjual kaus tersebut dengan sistem bagi hasil, setelah mendapatkan sablon kaus dari rekannya. Kemudian, dari berjualan kaos di tiap-tiap even itu dirinya mendapatkan bagian dari hasil penjualan."Tinggal nanti pakai sistem bagi hasil," ungkapnya.Dalam sehari, kakek yang kini berusia 61 tahun itu mampu menjual 20 pcs kaus. Jumlah tersebut terbilang tidak ramai. Jika sedang ramai dia mampu menjual 100 pcs kaus."Di even Kejurda ini rata-rata saya menjual 20 pcs kaus seharinya. Kaus yang pendek harganya Rp50 ribu. Kalau panjang Rp60 ribu," ujarnya.Pelanggan dapat memesan size S, M, L, dan XL. Dalam sehari kakek kelahiran Semarang itu mampu meraup keuntungan bersih Rp500 ribu.Jika hasil penjualannya belum keseluruhannya habis, dia akan menjual ke warga di sekitar rumahnya. Bagi dirinya berjualan memang tidak seterusnya selalu laris manis."Ya memang terkadang bisa terjual habis. Tetapi kadang ya sisa. Sudah biasa kalau yang namanya berjualan seperti itu," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_278227" align="alignleft" width="1280"]

Fahrul melayani pembeli kaus edisi Kejurda Pencak Silat di GOR Mustika Blora, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022) sore.(MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Kakek asal Kendal, Fahrul berdagang kaus edisi Kejurda Pencak Silat Pagar Nusa di GOR Mustika Blora, Jawa Tengah. Bagi Fahrul mencari peruntungan dengan berjualan kaus sudah dilakukannya setiap even olahraga bergulir.
Usaha berjualan kaus sudah digeluti oleh Fahrul sejak 1999. Keluarganya juga mayoritas sebagai pedagang. Sehingga momen Kejurda Pagar Nusa ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengais rejeki.
"Mengikuti jejak kakak yang jualan kaus. Kalau bapak saya dulunya jualan di Pasar Johar Semarang," katanya, Selasa (15/3/2022) sore.
Selama ini, Fahrul mengaku memanfaatkan momen-momen tertentu yang melibatkan banyak orang. Termasuk kegiatan olah raga berskala besar sepeti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Dirinya berkeliling memanfaatkan momen yang ada.
BACA JUGA: Tarung Semi Profesional, Menjadi Kategori Menarik di Kejurda Pagar Nusa Jateng
"Kalau PON saya pernah jualan juga saat PON Jawa Barat. Kalau Popda setiap diadakan di Jateng saya jualan juga di situ,” terangnya.
Di even Kejurda Pagar Nusa Jawa Tengah kali ini dia juga mencoba peruntungan. Dia mengaku mendapatkan informasi tentang kejuaraan ini dari rekannya sesama penjual kaus.
"Dapat informasi dari teman-teman. Kedua teman saya juga berjualan di sini," sambungnya.
Fahrul menjual kaus tersebut dengan sistem bagi hasil, setelah mendapatkan sablon kaus dari rekannya. Kemudian, dari berjualan kaos di tiap-tiap even itu dirinya mendapatkan bagian dari hasil penjualan.
"Tinggal nanti pakai sistem bagi hasil," ungkapnya.
Dalam sehari, kakek yang kini berusia 61 tahun itu mampu menjual 20 pcs kaus. Jumlah tersebut terbilang tidak ramai. Jika sedang ramai dia mampu menjual 100 pcs kaus.
"Di even Kejurda ini rata-rata saya menjual 20 pcs kaus seharinya. Kaus yang pendek harganya Rp50 ribu. Kalau panjang Rp60 ribu," ujarnya.
Pelanggan dapat memesan size S, M, L, dan XL. Dalam sehari kakek kelahiran Semarang itu mampu meraup keuntungan bersih Rp500 ribu.
Jika hasil penjualannya belum keseluruhannya habis, dia akan menjual ke warga di sekitar rumahnya. Bagi dirinya berjualan memang tidak seterusnya selalu laris manis.
"Ya memang terkadang bisa terjual habis. Tetapi kadang ya sisa. Sudah biasa kalau yang namanya berjualan seperti itu," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Erje