Saat SMP, Safira Rela Jalan Kaki ke Tempat Latihan, Kini Juara Dunia
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 1 Agustus 2022 18:09:20
MURIANEWS, Kudus – Pencapaian seorang atlet untuk menjadi juara dunia dibutuhkan pengorbanan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh atlet silat asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Safira Dwi Meilani. Atlet ini baru saja merebut gelar Juara Dunia Silat.
Safira, demikian sapaan akrabnya, mau berbagi kisahnya kepada Murianews, mengenai perjalanan karir silatnta. Ternyata, saat masih duduk di bangku SMP dia sudah rutin berlatih. Menariknya, dia rela berjalan kaki untuk berangkat latihan.
Tidak main-main, dia berjalan kaki dari rumahnya yang berada di RT 04 RW 03, Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menuju tempat latihannya yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Jaraknya lebih dari 8 Km.
"Itu terjadi di tahun 2013. Saya jalan kaki dari rumah. Kalau berangkat sekolah ke SMP 1 Jati juga jalan kaki. Terkadang kalau latihan dibonceng teman juga," katanya, Senin (1/8/2022).
Perjuangan berjalan kaki setiap berangkat latihan silat dilakoni oleh Safira selama tiga tahun. Mulai saat duduk di bangku kelas satu SMP sampai kelas tiga SMP.
BACA JUGA: KONI Kudus Janjikan Bonus untuk Safira Dwi Meilani"Rela jalan kaki karena saya sudah senang dengan silat. Rasanya kalau melewatkan satu sesi latihan itu seperti eman-eman. Selain itu memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai atlet ya harus berlatih," imbuh Safira.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, Safira merupakan sosok yang rajin berlatih. Dia mengenal Safira saat Popda tingkat Kabupaten Kudus."Saat itu Safira masih SMP. Selama berlatih untuk persiapan Popda tingkat Kabupaten Kudus dia tidak pernah absen latihan. Terkadang jalan kaki, terkadang dibonceng temannya karena saat itu Safira tidak punya sepeda," kata Hasyim, Senin (1/8/2022).Dia berharap sosok Safira dapat dijadikan contoh oleh atlet lainnya. Selain itu dia juga berkeinginan agar Safira dapat terus berprestasi."Terutama di PON dan juga SEA Games yang notabene merupakan ajang bergengsi," imbuhnya.Safira, pada Minggu (31/7/2022) menjalani partai final di World Pencak Silat Championship 2022, di Malaysia. Safira berhasil meraih medali emas usai menumbangkan pesilat Vietnam, Nguyen Thi Mai Lan. Di kejuaraan dunia itu Safira bertanding di kelas tanding B putri 50-55 Kilogram. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_305902" align="alignleft" width="1410"]

Atlet silat asal Kabupaten Kudus, Safira Dwi Meilani saat naik podium di World Pencak Silat Championship 2022, di Malaysia. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pencapaian seorang atlet untuk menjadi juara dunia dibutuhkan pengorbanan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh atlet silat asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Safira Dwi Meilani. Atlet ini baru saja merebut gelar Juara Dunia Silat.
Safira, demikian sapaan akrabnya, mau berbagi kisahnya kepada Murianews, mengenai perjalanan karir silatnta. Ternyata, saat masih duduk di bangku SMP dia sudah rutin berlatih. Menariknya, dia rela berjalan kaki untuk berangkat latihan.
Tidak main-main, dia berjalan kaki dari rumahnya yang berada di RT 04 RW 03, Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menuju tempat latihannya yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Jaraknya lebih dari 8 Km.
"Itu terjadi di tahun 2013. Saya jalan kaki dari rumah. Kalau berangkat sekolah ke SMP 1 Jati juga jalan kaki. Terkadang kalau latihan dibonceng teman juga," katanya, Senin (1/8/2022).
Perjuangan berjalan kaki setiap berangkat latihan silat dilakoni oleh Safira selama tiga tahun. Mulai saat duduk di bangku kelas satu SMP sampai kelas tiga SMP.
BACA JUGA: KONI Kudus Janjikan Bonus untuk Safira Dwi Meilani
"Rela jalan kaki karena saya sudah senang dengan silat. Rasanya kalau melewatkan satu sesi latihan itu seperti eman-eman. Selain itu memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai atlet ya harus berlatih," imbuh Safira.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, Safira merupakan sosok yang rajin berlatih. Dia mengenal Safira saat Popda tingkat Kabupaten Kudus.
"Saat itu Safira masih SMP. Selama berlatih untuk persiapan Popda tingkat Kabupaten Kudus dia tidak pernah absen latihan. Terkadang jalan kaki, terkadang dibonceng temannya karena saat itu Safira tidak punya sepeda," kata Hasyim, Senin (1/8/2022).
Dia berharap sosok Safira dapat dijadikan contoh oleh atlet lainnya. Selain itu dia juga berkeinginan agar Safira dapat terus berprestasi.
"Terutama di PON dan juga SEA Games yang notabene merupakan ajang bergengsi," imbuhnya.
Safira, pada Minggu (31/7/2022) menjalani partai final di World Pencak Silat Championship 2022, di Malaysia. Safira berhasil meraih medali emas usai menumbangkan pesilat Vietnam, Nguyen Thi Mai Lan. Di kejuaraan dunia itu Safira bertanding di kelas tanding B putri 50-55 Kilogram.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Erje