Fung Permadi: “Kalau saya, Tidak Akan Naik ke Podium”

[caption id="attachment_327189" align="alignleft" width="1280"] Mantan pebulutangkis Indonesia, Fung Permadi.(Murianews/Vega Ma'rijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Announcer di kejuaraan bulutangkis Denmark Open 2022 salah menyebut negara Indonesia dengan Malaysia. Kejadian ini ini mendapatkan sorotan dari mantan pemain bulutangkis Indonesia, Fung Permadi. Di momen penyerahan medali, announcer Denmark Open 2022 salah menyebut negara Indonesia. Kejadian ini berlangsung di podium final ganda putra Denmark Open 2022, Minggu (23/10/2022) yang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense. Di momen itu announcer salah menyebut negara Indonesia menjadi Malaysia sebanyak dua kali. Partai final ganda putra Denmark Open 2022 mempertemukan all Indonesian final antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan pasangan Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto. Namun keduanya disebut berasal dari Malaysia. Mantan Pemain Bulutangkis Indonesia, Fung Permadi mengatakan, kesalahan yang dilakukan announcer itu terbilang fatal. Meski demikian Fung tidak tahu menahu penyebabnya. BACA JUGA: Kesalahan Announcer Denmark Open 2022 Dikecam "Setahu saya ini pertama kalinya announcer salah sebut nama negara atlet. Bahkan kesalahannya sampai dua kali," katanya, Senin (24/10/2022). Bahkan Fung menyampaikan, seandainya dia yang berada di sana sebagai atlet, dia enggan naik podium. Sebenarnya saat hendak naik podium, keempat atlet Indonesia sempat kebingungan ketika mendengar nama negara yang tidak sesuai dari ucapan announcer tersebut. "Memang kembali ke urusan masing-masing. Tetapi kalau saya yang di sana dan announcer salah menyebut nama negara saya, saya tidak akan naik podium," sambungnya. Meski demikian, Fung mengaku tidak tahu secara pasti penyebab kesalahan yang dilakukan announcer tersebut. Fung menilai panitia penyelenggara tetap melakukan kesalahan. "Saya melihatnya permintaan maaf dari panitia juga sepertinya sulit dilakukan. Dalam hal ini BWF juga sebenarnya ikut bertanggungjawab dengan memberitahu sebuah kebenarannya," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Budi Erje