Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, saat ini atlet sedang berlatih terpisah. Sebelas atlet yang terjun di Porprov Jateng 2023 itu berasal dari tiga padepokan.
"Ada yang berasal dari padepokan Garuda Nusantara, Tapak Suci, dan Bangau Ruyung," katanya, Rabu (21/12/2022).
Hasyim menambahkan, alasan atlet masih berlatih terpisah di padepokan karena masih masa tenggang setelah Pra Porprov beberapa waktu lalu. Alasan lainnya belum adanya ketersediaan anggaran dari Komite Nasional Indonesia (KONI) Kudus, Jawa Tengah membuat pihaknya belum dapat menyelenggarakan Pemusatan latihan daerah (Pelatda).
"Kalau mau latihan terpusat seperti Pelatda belum ada anggarannya. Karena kan Pelatda membutuhkan biaya transport, vitamin, dan kebutuhan lainnya juga," sambungnya.
Hasyim menambahkan, program latihan atlet saat ini fokus di pemulihan fisik. Nantinya, ketika sudah mendekati kompetisi akan berlanjut fokus program yang diperuntukkan bagi kompetisi.Program latihan di padepokan dilaksanakan sepuluh kali dalam sepekan. Artinya dalam sehari atlet berlatih sebanyak dua kali."Ke depannya nanti juga ada tryout sebanyak dua kali sebelum Porprov. Rencananya, untuk tryout kami akan menjajal tim Porprov Jatim dan tim DKI Jakarta," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Sebanyak 11 pesilat asal Kudus, Jawa Tengah terus menggenjot latihan untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023. Belasan atlet silat tersebut saat ini masih berlatih terpisah.
Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, saat ini atlet sedang berlatih terpisah. Sebelas atlet yang terjun di Porprov Jateng 2023 itu berasal dari tiga padepokan.
"Ada yang berasal dari padepokan Garuda Nusantara, Tapak Suci, dan Bangau Ruyung," katanya, Rabu (21/12/2022).
Hasyim menambahkan, alasan atlet masih berlatih terpisah di padepokan karena masih masa tenggang setelah Pra Porprov beberapa waktu lalu. Alasan lainnya belum adanya ketersediaan anggaran dari Komite Nasional Indonesia (KONI) Kudus, Jawa Tengah membuat pihaknya belum dapat menyelenggarakan Pemusatan latihan daerah (Pelatda).
BACA JUGA: Safira, Pesilat Kudus Akhirnya Raih Medali Emas di Kejuaraan Dunia
"Kalau mau latihan terpusat seperti Pelatda belum ada anggarannya. Karena kan Pelatda membutuhkan biaya transport, vitamin, dan kebutuhan lainnya juga," sambungnya.
Hasyim menambahkan, program latihan atlet saat ini fokus di pemulihan fisik. Nantinya, ketika sudah mendekati kompetisi akan berlanjut fokus program yang diperuntukkan bagi kompetisi.
Program latihan di padepokan dilaksanakan sepuluh kali dalam sepekan. Artinya dalam sehari atlet berlatih sebanyak dua kali.
"Ke depannya nanti juga ada tryout sebanyak dua kali sebelum Porprov. Rencananya, untuk tryout kami akan menjajal tim Porprov Jatim dan tim DKI Jakarta," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Santoso
