473 Pesilat Unjuk Gigi di Arena Popda Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 20 Februari 2023 16:16:11
Sebanyak 473 pesilat asal Kudus yang ikut serta itu terdiri dari pesilat SD sebanyak 126 atlet, pesilat SMP sebanyak 199 atlet, dan pesilat SMA sebanyak 148 atlet.
Mereka berasal dari 11 padepokan silat di Kota Kretek. Ratusan atlet tersebut bertanding di kelas tanding putra dan putri dan kelas seni tunggal putra dan putri.
Pertandingan Pencak Silat Popda Kudus digelar di Hall Multifunction yang terdapat di kawasan Sport Center, Kudus. Di gedung tersebut disediakan tiga arena, masing-masing untuk tanding siswa SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/MK sederajat.
Arena tanding untuk pesilat SD terletak di sisi paling selatan. Sedangkan arena tanding untuk pesilat SMA ada di tengah. Lalu, arena tanding pesilat SMP berasa di sisi paling utara.
"Mereka yang bertanding di sini telah melewati seleksi di masing-masing padepokan. Tiap-tiap padepokan mengirim puluhan atlet. Ada satu padepokan paling banyak mengirim atlet sampai 60 atlet," kata Wakil Ketua Harian IPSI Kudus, Ahmad Fuad," Senin (20/2/2023).
Ahmad Fuad menambahkan, tujuan diselenggarakan Popda cabang olahraga silat itu yakni untuk mendapatkan atlet berprestasi. Sehingga dapat sebagai wadah untuk ajang yang lebih tinggi.
"Harapan kami bisa muncul bibit-bibit atlet yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Kudus," imbuhnya.
Wasit silat asal Kudus, Hariyono mengatakan, pertandingan Popda cabang olahraga pencak silat ini menggunakan sistem gugur. Yakni menggunakan aturan dua babak.
"Sebenarnya aturannya tiga babak dengan durasi waktu dua menit bersih, kemudian menyatakan pemenangnya. Tetapi karena pesertanya membeludak, kami putuskan menggunakan aturan dua babak dengan durasi waktu yang berbeda-beda untuk SD, SMP, dan SMA," katanya, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA: Pencak Silat Popda Kudus, Diikuti Ratusan PesertaDia menambahkan, baik pesilat SD, SMP, dan SMA menggunakan regulasi dua babak. Regulasi durasi tanding untuk pesilat SMA menggunakan waktu dua menit kotor."Kalau SMP durasi tandingnya 1,5 menit kotor. Untuk SD durasi tandingnya satu menit kotor. Alasannya karena pesertanya membeludak," sambungnya.Lalu, untuk SD mempertandingkan kelas tanding A sampai J putra dan putri. Selain itu juga mempertandingkan kelas seni tunggal putra dan putri."Untuk atlet SMP juga regulasinya sama seperti SD. Kalau untuk SMA kelas tanding yang dipertandingkan yakni kelas A, B, C, E, F, dan H. Lalu ada kelas seni tunggal putra dan putri," tutupnya.https://youtu.be/SThzIJ4_uKYReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah cabang olahraga pencak silat dimulai hari ini, Senin (20/2/2023). Sebanyak 473 pesilat asal Kota Kretek unjuk gigi.
Sebanyak 473 pesilat asal Kudus yang ikut serta itu terdiri dari pesilat SD sebanyak 126 atlet, pesilat SMP sebanyak 199 atlet, dan pesilat SMA sebanyak 148 atlet.
Mereka berasal dari 11 padepokan silat di Kota Kretek. Ratusan atlet tersebut bertanding di kelas tanding putra dan putri dan kelas seni tunggal putra dan putri.
Pertandingan Pencak Silat Popda Kudus digelar di Hall Multifunction yang terdapat di kawasan Sport Center, Kudus. Di gedung tersebut disediakan tiga arena, masing-masing untuk tanding siswa SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/MK sederajat.
Arena tanding untuk pesilat SD terletak di sisi paling selatan. Sedangkan arena tanding untuk pesilat SMA ada di tengah. Lalu, arena tanding pesilat SMP berasa di sisi paling utara.
"Mereka yang bertanding di sini telah melewati seleksi di masing-masing padepokan. Tiap-tiap padepokan mengirim puluhan atlet. Ada satu padepokan paling banyak mengirim atlet sampai 60 atlet," kata Wakil Ketua Harian IPSI Kudus, Ahmad Fuad," Senin (20/2/2023).
Ahmad Fuad menambahkan, tujuan diselenggarakan Popda cabang olahraga silat itu yakni untuk mendapatkan atlet berprestasi. Sehingga dapat sebagai wadah untuk ajang yang lebih tinggi.
"Harapan kami bisa muncul bibit-bibit atlet yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Kudus," imbuhnya.
Wasit silat asal Kudus, Hariyono mengatakan, pertandingan Popda cabang olahraga pencak silat ini menggunakan sistem gugur. Yakni menggunakan aturan dua babak.
"Sebenarnya aturannya tiga babak dengan durasi waktu dua menit bersih, kemudian menyatakan pemenangnya. Tetapi karena pesertanya membeludak, kami putuskan menggunakan aturan dua babak dengan durasi waktu yang berbeda-beda untuk SD, SMP, dan SMA," katanya, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA: Pencak Silat Popda Kudus, Diikuti Ratusan Peserta
Dia menambahkan, baik pesilat SD, SMP, dan SMA menggunakan regulasi dua babak. Regulasi durasi tanding untuk pesilat SMA menggunakan waktu dua menit kotor.
"Kalau SMP durasi tandingnya 1,5 menit kotor. Untuk SD durasi tandingnya satu menit kotor. Alasannya karena pesertanya membeludak," sambungnya.
Lalu, untuk SD mempertandingkan kelas tanding A sampai J putra dan putri. Selain itu juga mempertandingkan kelas seni tunggal putra dan putri.
"Untuk atlet SMP juga regulasinya sama seperti SD. Kalau untuk SMA kelas tanding yang dipertandingkan yakni kelas A, B, C, E, F, dan H. Lalu ada kelas seni tunggal putra dan putri," tutupnya.
https://youtu.be/SThzIJ4_uKY
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Santoso