Pesilat yang diketahui bernama Aira Sintya Cahaya, berusia 14 tahun mengalami cedera patah tulang pada bagian lengan tangan kiri. Ketua Panpel Popda Kudus cabang olahraga pencak silat, Muhammad Nur Hasyim mengkonfirmasi kejadian ini.
Kejadian itu memang benar terjadi saat si atlet turun di nomor pertandingan body contact. Kejadian ini merupakan sebuah musibah yang tidak disengaja.
"Pencak silat kan memang kategori body contact. Hal seperti ini merupakan salah satu risikonya," katanya, Sabtu (25/2/2023).
Menurutnya, pihaknya sudah mencoba untuk mewanti-wanti ke semua peserta untuk berhati-hati. Pihaknya juga sudah menyampaikan teknis ke semua peserta dan pelatih untuk berhati-hati.
"Namanya musibah dan mungkin baru apes," sambungnya.
Hasyim menambahkan, saat ini atlet tersebut berada di RS Mardirahayu, Kudus, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kondisinya sejauh yang diketahuinya sudah membaik."Semoga kondisinya terus membaik ke depannya," imbuhnya.Sementara itu dari keterangan beberapa sumber, menyebutkan Aira Synta mengalami patah tulang pada lengan kiri. Penyebabnya diduga karena terkena bantingan lawannya.Aira Synta sendiri berdomisili di Desa Gondoharum. Sedangkan kedua orang tuanya berada di Kalimantan. Saat ini yang bersangkutan tinggal bersama neneknya, dan bersekolah diMTS NU Ihyaul Ulum, Desa Gondoharum. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Seorang pesilat Kudus patah tulang saat bertanding di arena pencak silat Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Kudus 2023. Atlet pencak silat putri yang cedera tersebut berasal dari MTS NU Ihyaul Ulum, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Pesilat yang diketahui bernama Aira Sintya Cahaya, berusia 14 tahun mengalami cedera patah tulang pada bagian lengan tangan kiri. Ketua Panpel Popda Kudus cabang olahraga pencak silat, Muhammad Nur Hasyim mengkonfirmasi kejadian ini.
Kejadian itu memang benar terjadi saat si atlet turun di nomor pertandingan body contact. Kejadian ini merupakan sebuah musibah yang tidak disengaja.
"Pencak silat kan memang kategori body contact. Hal seperti ini merupakan salah satu risikonya," katanya, Sabtu (25/2/2023).
Menurutnya, pihaknya sudah mencoba untuk mewanti-wanti ke semua peserta untuk berhati-hati. Pihaknya juga sudah menyampaikan teknis ke semua peserta dan pelatih untuk berhati-hati.
"Namanya musibah dan mungkin baru apes," sambungnya.
BACA JUGA: Popda Pencak Silat di Kudus Gunakan Aturan Baru
Hasyim menambahkan, saat ini atlet tersebut berada di RS Mardirahayu, Kudus, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kondisinya sejauh yang diketahuinya sudah membaik.
"Semoga kondisinya terus membaik ke depannya," imbuhnya.
Sementara itu dari keterangan beberapa sumber, menyebutkan Aira Synta mengalami patah tulang pada lengan kiri. Penyebabnya diduga karena terkena bantingan lawannya.
Aira Synta sendiri berdomisili di Desa Gondoharum. Sedangkan kedua orang tuanya berada di Kalimantan. Saat ini yang bersangkutan tinggal bersama neneknya, dan bersekolah di
MTS NU Ihyaul Ulum, Desa Gondoharum.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Budi Santoso
