Syabda Meninggal Saat Karirnya Sedang Menanjak

Vega Ma'arijil Ula
Senin, 20 Maret 2023 20:03:21


Murianews, Kudus – Kabar duka menyelimuti dunia bulutangkis tanah air. Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pada hari ini, Senin (20/3/2023).
Syabda merupakan atlet jebolan PB Djarum. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menjelaskan, Syabda masuk di PB Djarum di tahun 2013.
Syabda kerap memenangi kejuaraan beregu. Di antaranya juara Superliga Junior 2018 beregu putra, Juara Pembangunan Jaya Cup Junior 2018 beregu campuran, juara BWF World Junior Mixed Team Championship Piala Suhandinata 2018, dan Peraih medali perak PON XX Papua 2021 beregu putra.
Syabda juga pernah menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia, saat menjadi penentu juara Grup A di Thomas Cup 2022. Saat itu Indonesia menang atas tim Korea Selatan.
Pada momen itu, Syabda turun sebagai pemain tunggal putra ketiga. Dia menghadapi tunggal putra Korea Selatan, Lee Yun Gyu.
Di game pertama, pemain kelahiran 25 Agustus 2001 itu menang dengan skor 21-14. Kemudian, di set kedua Syabda kalah dengan skor 11-21. Kemudian, di set ketiga, Syabda mampu memenani laga dengan skor 21-16.
"Syabda di tanggal 5 Februari 2023 kemarin juga berhasil mengukir prestasi juara di turnamen bulu tangkis Iran Fajr International Challenge 2023 di Teheran, Iran," kata Yoppy Rosimin, Senin (20/3/2023).
BACA JUGA: PB Djarum Sampaikan Duka Cita Terdalam
Dijelaskan Yoppy, setelah berlatih di PB Djarum, Syabda kemudian masuk di Pelatnas sekitar kurun waktu 2018-2019. Menurutnya, Syabda merupakan sosok yang rajin dan bertalenta. Selain itu pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu memiliki teknik yang bagus.
"Syabda merupakan tunggal putra Indonesia yang sedang naik daun. Tiba-tiba ada kabar seperti ini, kami merasa sangat terpukul," tambah Yoppy Rosimin.
Legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika juga merasa sangat kehilangan. Pihaknya turut berbela sungkawa. Menurut Yuni, Syabda merupakan sosok yang baik dan pekerja keras.
"Syabda merupakan sosok yang baik dan pekerja keras. Menjadi duka yang mendalam bagi dunia bulutangkis Indonesia," ujarnya.
Editor: Budi Santoso
Syabda merupakan atlet jebolan PB Djarum. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menjelaskan, Syabda masuk di PB Djarum di tahun 2013.
Syabda kerap memenangi kejuaraan beregu. Di antaranya juara Superliga Junior 2018 beregu putra, Juara Pembangunan Jaya Cup Junior 2018 beregu campuran, juara BWF World Junior Mixed Team Championship Piala Suhandinata 2018, dan Peraih medali perak PON XX Papua 2021 beregu putra.
Syabda juga pernah menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia, saat menjadi penentu juara Grup A di Thomas Cup 2022. Saat itu Indonesia menang atas tim Korea Selatan.
Pada momen itu, Syabda turun sebagai pemain tunggal putra ketiga. Dia menghadapi tunggal putra Korea Selatan, Lee Yun Gyu.
Di game pertama, pemain kelahiran 25 Agustus 2001 itu menang dengan skor 21-14. Kemudian, di set kedua Syabda kalah dengan skor 11-21. Kemudian, di set ketiga, Syabda mampu memenani laga dengan skor 21-16.
"Syabda di tanggal 5 Februari 2023 kemarin juga berhasil mengukir prestasi juara di turnamen bulu tangkis Iran Fajr International Challenge 2023 di Teheran, Iran," kata Yoppy Rosimin, Senin (20/3/2023).
BACA JUGA: PB Djarum Sampaikan Duka Cita Terdalam
Dijelaskan Yoppy, setelah berlatih di PB Djarum, Syabda kemudian masuk di Pelatnas sekitar kurun waktu 2018-2019. Menurutnya, Syabda merupakan sosok yang rajin dan bertalenta. Selain itu pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu memiliki teknik yang bagus.
"Syabda merupakan tunggal putra Indonesia yang sedang naik daun. Tiba-tiba ada kabar seperti ini, kami merasa sangat terpukul," tambah Yoppy Rosimin.
Legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika juga merasa sangat kehilangan. Pihaknya turut berbela sungkawa. Menurut Yuni, Syabda merupakan sosok yang baik dan pekerja keras.
"Syabda merupakan sosok yang baik dan pekerja keras. Menjadi duka yang mendalam bagi dunia bulutangkis Indonesia," ujarnya.
Editor: Budi Santoso