Coaching clinic tersebut dilangsungkan hari ini, Jumat (2/6/2023) di gedung Muslimat NU Tanjungkarang. Kegiatan tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai 09.30 WIB.
Engga Setiawan, pelatih Pengkab PBSI Kudus mengatakan, kegiatan coaching clinic itu bertujuan meningkatkan minat anak bermain bulutangkis. Sehingga ke depannya ada regenerasi bulutangkis.
"Intinya kami mengajarkan bulutangkis dengan senang-senang," katanya, Jumat (2/6/2023).
Engga menjelaskan, coaching clinic tersebut terbagi menjadi beberapa sesi. Yakni lempar target, mengasah kelincahan, juggling balon dan shuttlecock menggunakan raket.
Di sesi lempar target, anak diminta melemparkan shuttlecock ke arah banner yang terdapat gambar lapangan bulutangkis. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih fokus.
"Untuk sesi lempar target ini melatih fokus dan keterampilan anak. Sehingga nantinya anak tahu ketika bermain bulutangkis," sambungnya.
Selanjutnya, sesi melatih kelincahan anak diminta untuk berlari zig-zag yang diakhiri menumpuk shuttlecock. Kegiatan tersebut dilakukan bergantian bersama rekan di belakangnya yang sudah menunggu.Di sesi ketiga, anak diajari untuk juggling menggunakan balon. Tujuan dari sesi juggling ini melatih anak bermain dasar bulutangkis."Kami pakai balon dulu supaya anak lebih mudah melakukan juggling. Karena balon lebih lambat gerakannya. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan shuttlecock," terangnya.https://youtu.be/6gzEVIAJbugEditor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Sebanyak 64 siswa MI NU Tholibin, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengikuti coaching clinic bulutangkis. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pengkab PBSI Kudus.
Coaching clinic tersebut dilangsungkan hari ini, Jumat (2/6/2023) di gedung Muslimat NU Tanjungkarang. Kegiatan tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai 09.30 WIB.
Engga Setiawan, pelatih Pengkab PBSI Kudus mengatakan, kegiatan coaching clinic itu bertujuan meningkatkan minat anak bermain bulutangkis. Sehingga ke depannya ada regenerasi bulutangkis.
"Intinya kami mengajarkan bulutangkis dengan senang-senang," katanya, Jumat (2/6/2023).
Engga menjelaskan, coaching clinic tersebut terbagi menjadi beberapa sesi. Yakni lempar target, mengasah kelincahan, juggling balon dan shuttlecock menggunakan raket.
Di sesi lempar target, anak diminta melemparkan shuttlecock ke arah banner yang terdapat gambar lapangan bulutangkis. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih fokus.
"Untuk sesi lempar target ini melatih fokus dan keterampilan anak. Sehingga nantinya anak tahu ketika bermain bulutangkis," sambungnya.
BACA JUGA: PBSI Kudus Gelar Coaching Clinic, Untuk Siswa SD
Selanjutnya, sesi melatih kelincahan anak diminta untuk berlari zig-zag yang diakhiri menumpuk shuttlecock. Kegiatan tersebut dilakukan bergantian bersama rekan di belakangnya yang sudah menunggu.
Di sesi ketiga, anak diajari untuk juggling menggunakan balon. Tujuan dari sesi juggling ini melatih anak bermain dasar bulutangkis.
"Kami pakai balon dulu supaya anak lebih mudah melakukan juggling. Karena balon lebih lambat gerakannya. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan shuttlecock," terangnya.
https://youtu.be/6gzEVIAJbug
Editor: Budi Santoso