Rabu, 19 November 2025


Padahal pada final round gabungan menjadi penentuan untuk mencari wakil Kudus. Mereka yang berhasil menjadi wakil Kudus akan mendapat kesempatan berlaga di POPDA Provinsi Jawa Tengah.

Final round gabungan POPDA Kudus cabang Olahraga Tenis Meja hanya mempertemukan tiga terbaik dari kategori SMP dan SMA untuk bersaing menjadi empat terbaik. Mereka inilah yang akan menjadi wakil Kudus di ajang POPDA Jateng, baik sektor putra ataupun putri.

Sedangkan dari kategori SD, kali ini tidak diikutkan dalam persaingan di final round. Sementara, di POPDA Jateng sendiri sebenarnya membuka kesempatan bagi pelajar berbagai tingkat untuk ikut bersaing di kompetisi bergengsi antar pelajar itu.

PTM Sukun sendiri memiliki, Dafi Nanda Fahreza, atlet muda potensial yang saat ini bersekolah di SDN 1 Gondosari Kudus, dan membela korwil SD Kecamatan Gebog di ajang POPDA Kudus. Namun dengan aturan ini, Dafi praktis tak punya kesempatan tampil di Popda Jateng.

Sejauh ini Dafi punya pengalaman mumpuni di cabang Olahraga Tenis Meja. Terakhir, Dafi juga mengikuti gemblengan International table tennis federation (ITTF) World Hopes U-13 week & challenge 2023 di Prancis, pada pertengahan bulan Januari 2023 lalu.

Manager PTM Sukun, Agus Fredi Pramono mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Padahal, Dafi memiliki kesiapan untuk bersaing dengan atlet-atlet kategori usia diatasnya dan siap memberikan performa total yang dimiliki untuk Kudus.

"Sangat kami sayangkan sekali ini. Padahal atlet kami siap suport penuh dan ikut bersaing untuk turut mendulang prestasi bagi Kudus," ujarnya.

BACA JUGA: Tim  Putri PTM Sukun Raih Runner Up Liga Tenis Meja Indonesia

Selain itu, hal lain yang disayangkan adalah keberadaan atlet PTM Sukun putri Popda SMP. Ada dua atlet yang ditempatkan di satu pool. Mereka adalah Adisty Norma dan Citra Rasmi yang sama-sama bersekolah di SMP 3 Kudus dan berada di pool H.

Dengan sistem gugur yang digunakan, maka salah satu dari dua pemainnya ini dipastikan harus tersingkir di babak penyisihan. Padahal jika dilihat dari sisi kualitas pihaknya menilai mereka seharusnya mendapatkan seeded, jika ingin mendapatkan wakil terbaik.

Sementara itu, Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Kudus Heni Sandra Nurwati menjelaskan, POPDA di tingkat Jateng memang diperuntukkan bagi seluruh pelajar dan tidak ada batasan sesuai kategori jenjang sekolah.
Sementara itu, Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Kudus Heni Sandra Nurwati menjelaskan, POPDA di tingkat Jateng memang diperuntukkan bagi seluruh pelajar dan tidak ada batasan sesuai kategori jenjang sekolah.Di POPDA Kudus tahun lalu memang baik SD, SMP, dan SMA dijadikan satu di final round gabungan untuk mewakili Kudus. Namun, memang tahun ini Kudus hanya memfinalkan di SMP dan SMA."Kami memang mencari materi yang mumpuni, sebenarnya di SD ini juga ada si Dafi, dari kami dan Disdikpora Kudus sebenarnya juga menginginkan dan ambil yang terbaik dan gabung keseluruhan," ujarnya.BACA JUGA: Atlet Muda PTM Sukun Ikuti ITTF World Hopes di PrancisHanya saja, sambung dia, dalam temu teknik sebelum gelaran POPDA Kudus sudah tersampaikan dan disepakati jika tingkat SD tidak diikutsertakan dalam pertndingan final round gabungan."Sebenarnya kami juga sepaham, dan tahu materinya Dafi meski kecil kualitasnya juga sebenarnya mampu. Tapi karena memang temu teknik sudah ada disampaikan jika yang dipertandingkan lagi menuju ke lanjutan itu SMP dan SMA," jelasnya.Sementara terkait adanya atlet yang satu sekolah satu pool, pihaknya menyebut jika saat itu SMP 3 Kudus mengirimkan lima atlet putri. Sedangkan, hanya ada empat pool dan mengharuskan salah satunya harus bergabung di satu pool."Karena kelebihan, mau tidak mau ada yang satu pool. Bukan kami berniat tidak memisah dari awal," ucapnya.  Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler