Penggunaan VAR Liga 1 Indonesia Butuh Regulasi dan Dana Tak Sedikit
Zulkifli Fahmi
Senin, 5 Juni 2023 11:47:47
Tak hanya itu, sebelum VAR diterapkan, Liga Indonesia butuh regulasinya lebih dulu. Belum lagi, kebutuhan stasiun pemancar.
Ferry kemudian membandingkan sejumlah negara, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memiliki kondisi geografis berdekatan sehingga tidak memerlukan stasiun pemancar yang banyak.
’’Kalau di Thailand itu dengan 16 klub, dia punya empat stasiun. Kemudian, di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi, apa namanya, semua ada, di semua klub itu ada. Karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth-nya juga variatif,’’ kata Ferry Paulus seperti dikutip dari
Republika.com, Senin (5/6/2023).
Baca: Stadion Manahan Solo Siap Gunakan VARFerry Paulus mengungkapkan untuk keperluan bandwidth VAR, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak.
Rencananya, PSSI bakal memasang 18 stasiun untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim yang berlaga di Liga Indonesia ke depannya.
’’Kami ingin ada di setiap stadion, jadi kami investasi untuk 18 klub. Yang stasiun khusus, enggak boleh pindah kandang, tapi memang ada juga beberapa klub. Kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur,’’ ungkap Ferry.
Liga 1 dijadwalkan oleh PSSI bakal terselenggara mulai 1 Juli mendatang. Namun, sistem penggunaan VAR bakal diterapkan mulai paruh kedua musim 2023-2024. Erick Thohir menargetkan penggunakan VAR dilakukan pada Februari 2024.Sementara itu, Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga pernah mengungkapkan penerapan VAR tak hanya urusan teknis dan peralatan saja. PSSI juga perlu menyiapkan wasit agar dapat menggunakan sistem VAR.
Baca: Februari 2024, Liga 1 Indonesia Ditarget Pakai VAR’’Ternyata perangkatnya memang rumit. Harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih, dan mereka harus bisa berbahasa Inggris,’’ kata Arya.Umumnya, lanjut Arya, waktu mempelajari VAR paling cepat setahun. Namun, ia berharap ada percepatan yang harus dilakukan agar VAR bisa segera dilakukan.Langkah tersebut diambil PSSI agar tidak selalu menggunakan wasit asing ketika mengoperasikan VAR di liga domestik, tapi cukup wasit lokal.’’Kan tidak mungkin kita pakai orang asing terus. Harus ada pelatihan untuk wasit agar bisa menggunakannya. Wasitnya standar sendiri dan bisa berbahasa Inggris juga,’’ ungkap Arya.
Murianews, Solo – Rencana penerapan VAR di Liga 1 Indonesia betul-betul memakan biaya tak sedikit. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus menyebut biaya operasional sistem VAR hampir mencapai Rp 100 miliar.
Tak hanya itu, sebelum VAR diterapkan, Liga Indonesia butuh regulasinya lebih dulu. Belum lagi, kebutuhan stasiun pemancar.
Ferry kemudian membandingkan sejumlah negara, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memiliki kondisi geografis berdekatan sehingga tidak memerlukan stasiun pemancar yang banyak.
’’Kalau di Thailand itu dengan 16 klub, dia punya empat stasiun. Kemudian, di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi, apa namanya, semua ada, di semua klub itu ada. Karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth-nya juga variatif,’’ kata Ferry Paulus seperti dikutip dari
Republika.com, Senin (5/6/2023).
Baca: Stadion Manahan Solo Siap Gunakan VAR
Ferry Paulus mengungkapkan untuk keperluan bandwidth VAR, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak.
Rencananya, PSSI bakal memasang 18 stasiun untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim yang berlaga di Liga Indonesia ke depannya.
’’Kami ingin ada di setiap stadion, jadi kami investasi untuk 18 klub. Yang stasiun khusus, enggak boleh pindah kandang, tapi memang ada juga beberapa klub. Kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur,’’ ungkap Ferry.
Liga 1 dijadwalkan oleh PSSI bakal terselenggara mulai 1 Juli mendatang. Namun, sistem penggunaan VAR bakal diterapkan mulai paruh kedua musim 2023-2024. Erick Thohir menargetkan penggunakan VAR dilakukan pada Februari 2024.
Sementara itu, Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga pernah mengungkapkan penerapan VAR tak hanya urusan teknis dan peralatan saja. PSSI juga perlu menyiapkan wasit agar dapat menggunakan sistem VAR.
Baca: Februari 2024, Liga 1 Indonesia Ditarget Pakai VAR
’’Ternyata perangkatnya memang rumit. Harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih, dan mereka harus bisa berbahasa Inggris,’’ kata Arya.
Umumnya, lanjut Arya, waktu mempelajari VAR paling cepat setahun. Namun, ia berharap ada percepatan yang harus dilakukan agar VAR bisa segera dilakukan.
Langkah tersebut diambil PSSI agar tidak selalu menggunakan wasit asing ketika mengoperasikan VAR di liga domestik, tapi cukup wasit lokal.
’’Kan tidak mungkin kita pakai orang asing terus. Harus ada pelatihan untuk wasit agar bisa menggunakannya. Wasitnya standar sendiri dan bisa berbahasa Inggris juga,’’ ungkap Arya.