Persiku Ditahan Imbang PSKC Cimahi di Kandang
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 29 Juni 2019 20:05:54
Di babak pertama, jual beli serangan sebenarnya terjadi sejak menit awal. Lini tengah Persiku yang dipimpin Ambon sangat sibuk menggocek bola. Wisnu, Albi, serta Afrizal yang ditugaskan untuk menggedor pertahanan lawan pun terbantu umpan-umpan apik lini tengah.
Terbukti beberapa peluang pun tercipta. 4 set piece didapatkan. Namun sayang, para eksekutor yakni Ambon di menit 10, Sefti di menit 20, Dhanu menit 32 dan Fajar di menit 40 gagal di konversikan skuad utama.
Lima tendangan spekulasi juga diciptakan selama babak pertama. Masing-masing oleh Albi di menit 18, dan 29, kemudian Afrizal pada menit 30, Wisnu pada menit 35, dan Dhanu di menit 44. Skor 0 – 0 berakhir hingga turun minum.
Di babak kedua, tensi permainan sedikit mengendur. Baik tim Persiku dan PSKC Cimahi hanya berkutat di lini tengah dan sesekali mengandalkan terobosan. Dalam hal ini, Persiku unggul. Karakter dua strikernya, Wisnu dan Afrizal yang merupakan seorang pelari jelas dimanfaatkan Ambon dan Dhanu untuk diberikan umpan.
Namun sayang, belum ada gol yang tercipa hingga akhir laga. Benteng pertahanan masing-masing tim terasa sangat solid bagi para penyerang. Tensi pertandingan bahkan beberapa kali sempat memanas. Dua kartu merah pun dilayangkan wasit untuk satu penggawa Persiku dan PSKC. Yakni satu pemain Persiku, Dhanu di menit 66 dan satu pemain PSKC atas nama Jeni di menit 70.
Ditemui usai pertandingan, Pelatih Persiku Kudus Subangkit mengapresiasi permainan anak asuhnya. Walupun, beberapa catatan soal finishing kembali hiasi buku evaluasinya. “Anak-anak telah bermain bagus,” katanya.
Kemistri dari para pemain juga semakin terasa. Terutama pada sektor gedor. Wisnu, Albi, dan Afrizal yang dua kali ini dipercaya Bangkit mulai menunjukkan peningkatan dalam positioning saat menyerang.
Saling tutup dan back up posisi kerap dilakukan saat Wisnu dan Afrizal mulai menjelajah di barisan pertahanan lawan. Ditambah Nando dan Ambon yang kerap maju bisa buat repot pertahanan lawan.
Saling tutup dan back up posisi kerap dilakukan saat Wisnu dan Afrizal mulai menjelajah di barisan pertahanan lawan. Ditambah Nando dan Ambon yang kerap maju bisa buat repot pertahanan lawan.“Semua bermain dengan baik,” ucap Bangkit.Soal hasil, Bangkit menilai itu adalah pencapaian yang maksimal. Mengingat tim yang mereka hadapi adalah penguasa dari Liga 3 Jawa Barat tahun 2018 lalu. “Kami mendapatkan lawan berat. Ini bagus untuk kami,” tandas Bangkit.Sementara pelatih PSKC Cimahi, Roby Darwis mengaku anak asuhnya telah bermain dengan maksimal. Komposisi tim diakuinya belum maksimal. Mengingat persiapan baru dilaksanakan beberapa bulan kebelakang.“Mereka telah bermain maksimal,” katanya.Sementara permainan Persiku juga disoroti oleh pihaknya. Mantan Legenda Persib Bandung tersebut mengakui permainan apik Persiku Kudus yang bisa saja terus berkembang hingga awal kompetisi. “Mereka (Persiku) juga bermain dengan baik,” tandas Darwis. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Tim tuan rumah Persiku Kudus harus legawa ditahan imbang tamunya PSKC Cimahi dalam laga uji coba di Stadion Wergu Wetan Kudus, Sabtu (28/6/2019) sore. Skor kacamata atau 0-0 pun hiasi papan skor yang berada di Tribun Timur lapangan.
Di babak pertama, jual beli serangan sebenarnya terjadi sejak menit awal. Lini tengah Persiku yang dipimpin Ambon sangat sibuk menggocek bola. Wisnu, Albi, serta Afrizal yang ditugaskan untuk menggedor pertahanan lawan pun terbantu umpan-umpan apik lini tengah.
Terbukti beberapa peluang pun tercipta. 4 set piece didapatkan. Namun sayang, para eksekutor yakni Ambon di menit 10, Sefti di menit 20, Dhanu menit 32 dan Fajar di menit 40 gagal di konversikan skuad utama.
Lima tendangan spekulasi juga diciptakan selama babak pertama. Masing-masing oleh Albi di menit 18, dan 29, kemudian Afrizal pada menit 30, Wisnu pada menit 35, dan Dhanu di menit 44. Skor 0 – 0 berakhir hingga turun minum.
Di babak kedua, tensi permainan sedikit mengendur. Baik tim Persiku dan PSKC Cimahi hanya berkutat di lini tengah dan sesekali mengandalkan terobosan. Dalam hal ini, Persiku unggul. Karakter dua strikernya, Wisnu dan Afrizal yang merupakan seorang pelari jelas dimanfaatkan Ambon dan Dhanu untuk diberikan umpan.
Namun sayang, belum ada gol yang tercipa hingga akhir laga. Benteng pertahanan masing-masing tim terasa sangat solid bagi para penyerang. Tensi pertandingan bahkan beberapa kali sempat memanas. Dua kartu merah pun dilayangkan wasit untuk satu penggawa Persiku dan PSKC. Yakni satu pemain Persiku, Dhanu di menit 66 dan satu pemain PSKC atas nama Jeni di menit 70.
Ditemui usai pertandingan, Pelatih Persiku Kudus Subangkit mengapresiasi permainan anak asuhnya. Walupun, beberapa catatan soal finishing kembali hiasi buku evaluasinya. “Anak-anak telah bermain bagus,” katanya.
Kemistri dari para pemain juga semakin terasa. Terutama pada sektor gedor. Wisnu, Albi, dan Afrizal yang dua kali ini dipercaya Bangkit mulai menunjukkan peningkatan dalam positioning saat menyerang.
Saling tutup dan back up posisi kerap dilakukan saat Wisnu dan Afrizal mulai menjelajah di barisan pertahanan lawan. Ditambah Nando dan Ambon yang kerap maju bisa buat repot pertahanan lawan.
“Semua bermain dengan baik,” ucap Bangkit.
Soal hasil, Bangkit menilai itu adalah pencapaian yang maksimal. Mengingat tim yang mereka hadapi adalah penguasa dari Liga 3 Jawa Barat tahun 2018 lalu. “Kami mendapatkan lawan berat. Ini bagus untuk kami,” tandas Bangkit.
Sementara pelatih PSKC Cimahi, Roby Darwis mengaku anak asuhnya telah bermain dengan maksimal. Komposisi tim diakuinya belum maksimal. Mengingat persiapan baru dilaksanakan beberapa bulan kebelakang.
“Mereka telah bermain maksimal,” katanya.
Sementara permainan Persiku juga disoroti oleh pihaknya. Mantan Legenda Persib Bandung tersebut mengakui permainan apik Persiku Kudus yang bisa saja terus berkembang hingga awal kompetisi. “Mereka (Persiku) juga bermain dengan baik,” tandas Darwis.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi