Tahun 1995 Persiku Tersesat di Hutan, Tapi Berhasil Raih Tiga Poin
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 1 April 2023 14:40:29
Cerita skuad Persiku tersesat di hutan itu diceritakan di buku berjudul Dinamika Persiku Kudus Era Perserikatan Hingga Liga Indonesia 1993-1995 yang ditulis oleh Andre Kurniawan di halaman 85 hingga 87. Kejadian ini juga telah diberitakan sebuah media besar di Semarang, pada 27 Mei 1995.
Andre saat diwawancarai Murianews.com mengaku tertarik untuk mengulas cerita tersebut karena kisah klub sepak bola terlantar di tengah hutan merupakan hal yang unik. Terlebih saat itu Persiku Kudus tengah berlaga di kasta tertinggi pesepakbolaan tanah air.
"Menurut saya merupakan kisah yang unik. Apalagi saat itu Persiku sedang bermain di kasta tertinggi," katanya, Sabtu (1/4/2023).
Lebih lanjut, menurutnya skuad Persiku saat itu memiliki daya juang yang tinggi. Sebab, mampu memenangi laga meski kondisi tubuh sedang kelelahan.
"Daya juang dan fisik para pemain sangat tangguh. Meski kelelahan akibat perjalanan darat, tetapi bisa menang melawan PS Bengkulu," imbuhnya.
Diceritakan di buku tersebut, tersesatnya penggawa Persiku dimulai dari saat hendak bertandang ke Sumatera. Persiku saat itu hendak melakoni laga menghadapi PS Bengkulu pada 28 Mei 1995.
Setelah imbang menghadapi Semen Padang dengan skor 2-2, skuad Persiku bertolak menuju Bengkulu lewat jalur darat menggunakan bus. Saat itu manajemen memperkirakan perjalanan dari Padang menuju Bengkulu memakan waktu tempuh 12 jam.
BACA JUGA: Pemuda di Kudus Bikin Buku Perjalanan Persiku"Maka dari itu, rombongan direncanakan keluar pukul 05.00 dari hotel Pangeran City, Kota Padang. Namun, pukul 04.00 WIB para pemain dan ofisial yang berjumlah 26 orang masih terjaga karena di malam harinya para pemain mengadakan nobar final Liga Champions antara AC Milan dan Ajax Amsterdam," tulis buku tersebut.
Dilanjutkan di buku tersebut, bus Bengkulu Indah yang sudah dipesan sebelumnya ternyata baru datang pukul 10.00 WIB. Alhasil rombongan baru berangkat sekitar pukul 10.30 WIB. Pengemudi bus lalu mengambil jalan pintas agar cepat sampai ke tujuan.
Dijelaskan di buku tersebut, bus melewati jalan berkelok di tengah hutan dan tepian jurang. Setelah 11 jam perjalanan, pukul 21.00 WIB secara mendadak bus mengalami kerusakan mesin. Sopir dan kondektur berusaha memperbaiki mesin bus.
Akan tetapi, setelah menunggu begitu lama di tengah hutan, bus tidak dapat melanjutkan perjalanan. Pemain beserta ofisial akhirnya terlantar di jalan tengah hutan Sumatera yang gelap."Diputuskan, rombongan tim berinisiatif untuk berjalan kaki menyusuri jalan. Setelah berjalan kaki cukup lama di tengah hutan yang gelap, rombongan tim menemukan sebuah desa terdekat di tepian jalan untuk rehat dan meminta tumpangan di rumah warga,” ujar Adre Kurniawan menjelaskan.Beruntung, di desa tersebut, rombongan Persiku bertemu dengan bus yang sanggup membawa mereka melanjutkan perjalanan ke Bengkulu. Mereka akhirnya berbaur dengan penumpang umum di bus yang pengap tanpa AC selama berjam-jam, sebelum akhirnya sampai di Kota Bengkulu dengan selamat.
BACA JUGA: Bikin Buku Persiku, Andre Harus Temui Beberapa Mantan PemainMenariknya, meski mengalami kelelahan akibat kurang beristirahat Persiku berhasil mencuri tiga poin atas tuan rumah PS Bengkulu. Persiku menang melalui gol yang dicetak oleh Bambang Harsoyo."Bermain di stadion Sawah Lebar Kota Bengkulu, Persiku Kudus berhasil mencetak gol tunggal melalui kaki Bambang Harsoyo di menit ke-35. Kedudukan 0-1 untuk keunggulan tim tamu bertahan hingga peluit akhir dibunyikan," tulis buku tersebut.Legenda Persiku, Agus Santiko saat dikonfirmasi Murianews.com membenarkan kisah tersebut. Masih teringat di benaknya kejadian tersebut."Iya betul busnya mogok di tengah hutan malam-malam. Takut ada harimau," katanya, Sabtu (1/4/2023).Dia menjelaskan, saat itu dia dan pemain lainnya merasakan ketakutan di dalam bus. Meski diterpa masalah dan kelelahan, dia dan skuadnya mampu menang menghadapi PS Bengkulu."Kuncinya tetap bermain percaya diri dan menjaga kekompakan tim," imbuhnya.Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Skuad Persiku di tahun 1995 pernah tersesat di tengah hutan. Namun, berhasil meraup tiga poin ketika menghadapi PS Bengkulu pada 28 Mei 1995. Saat itu mereka berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia I musim 1994/1995 atau dikenal dengan Liga Dunhill.
Cerita skuad Persiku tersesat di hutan itu diceritakan di buku berjudul Dinamika Persiku Kudus Era Perserikatan Hingga Liga Indonesia 1993-1995 yang ditulis oleh Andre Kurniawan di halaman 85 hingga 87. Kejadian ini juga telah diberitakan sebuah media besar di Semarang, pada 27 Mei 1995.
Andre saat diwawancarai Murianews.com mengaku tertarik untuk mengulas cerita tersebut karena kisah klub sepak bola terlantar di tengah hutan merupakan hal yang unik. Terlebih saat itu Persiku Kudus tengah berlaga di kasta tertinggi pesepakbolaan tanah air.
"Menurut saya merupakan kisah yang unik. Apalagi saat itu Persiku sedang bermain di kasta tertinggi," katanya, Sabtu (1/4/2023).
Lebih lanjut, menurutnya skuad Persiku saat itu memiliki daya juang yang tinggi. Sebab, mampu memenangi laga meski kondisi tubuh sedang kelelahan.
"Daya juang dan fisik para pemain sangat tangguh. Meski kelelahan akibat perjalanan darat, tetapi bisa menang melawan PS Bengkulu," imbuhnya.
Diceritakan di buku tersebut, tersesatnya penggawa Persiku dimulai dari saat hendak bertandang ke Sumatera. Persiku saat itu hendak melakoni laga menghadapi PS Bengkulu pada 28 Mei 1995.
Setelah imbang menghadapi Semen Padang dengan skor 2-2, skuad Persiku bertolak menuju Bengkulu lewat jalur darat menggunakan bus. Saat itu manajemen memperkirakan perjalanan dari Padang menuju Bengkulu memakan waktu tempuh 12 jam.
BACA JUGA: Pemuda di Kudus Bikin Buku Perjalanan Persiku
"Maka dari itu, rombongan direncanakan keluar pukul 05.00 dari hotel Pangeran City, Kota Padang. Namun, pukul 04.00 WIB para pemain dan ofisial yang berjumlah 26 orang masih terjaga karena di malam harinya para pemain mengadakan nobar final Liga Champions antara AC Milan dan Ajax Amsterdam," tulis buku tersebut.
Dilanjutkan di buku tersebut, bus Bengkulu Indah yang sudah dipesan sebelumnya ternyata baru datang pukul 10.00 WIB. Alhasil rombongan baru berangkat sekitar pukul 10.30 WIB. Pengemudi bus lalu mengambil jalan pintas agar cepat sampai ke tujuan.
Dijelaskan di buku tersebut, bus melewati jalan berkelok di tengah hutan dan tepian jurang. Setelah 11 jam perjalanan, pukul 21.00 WIB secara mendadak bus mengalami kerusakan mesin. Sopir dan kondektur berusaha memperbaiki mesin bus.
Akan tetapi, setelah menunggu begitu lama di tengah hutan, bus tidak dapat melanjutkan perjalanan. Pemain beserta ofisial akhirnya terlantar di jalan tengah hutan Sumatera yang gelap.
"Diputuskan, rombongan tim berinisiatif untuk berjalan kaki menyusuri jalan. Setelah berjalan kaki cukup lama di tengah hutan yang gelap, rombongan tim menemukan sebuah desa terdekat di tepian jalan untuk rehat dan meminta tumpangan di rumah warga,” ujar Adre Kurniawan menjelaskan.
Beruntung, di desa tersebut, rombongan Persiku bertemu dengan bus yang sanggup membawa mereka melanjutkan perjalanan ke Bengkulu. Mereka akhirnya berbaur dengan penumpang umum di bus yang pengap tanpa AC selama berjam-jam, sebelum akhirnya sampai di Kota Bengkulu dengan selamat.
BACA JUGA: Bikin Buku Persiku, Andre Harus Temui Beberapa Mantan Pemain
Menariknya, meski mengalami kelelahan akibat kurang beristirahat Persiku berhasil mencuri tiga poin atas tuan rumah PS Bengkulu. Persiku menang melalui gol yang dicetak oleh Bambang Harsoyo.
"Bermain di stadion Sawah Lebar Kota Bengkulu, Persiku Kudus berhasil mencetak gol tunggal melalui kaki Bambang Harsoyo di menit ke-35. Kedudukan 0-1 untuk keunggulan tim tamu bertahan hingga peluit akhir dibunyikan," tulis buku tersebut.
Legenda Persiku, Agus Santiko saat dikonfirmasi Murianews.com membenarkan kisah tersebut. Masih teringat di benaknya kejadian tersebut.
"Iya betul busnya mogok di tengah hutan malam-malam. Takut ada harimau," katanya, Sabtu (1/4/2023).
Dia menjelaskan, saat itu dia dan pemain lainnya merasakan ketakutan di dalam bus. Meski diterpa masalah dan kelelahan, dia dan skuadnya mampu menang menghadapi PS Bengkulu.
"Kuncinya tetap bermain percaya diri dan menjaga kekompakan tim," imbuhnya.
Editor: Budi Santoso