Tidak Boleh ke SEA Games, PP PTMSI Akan Gugat Kemenpora dan KONI Pusat
Yuda Auliya Rahman
Jumat, 1 April 2022 19:52:18
MURIANEWS,Kudus - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Komjen Pol (Purn), Oegroseno akan menggugat Kemenpora dan KONI Pusat. Rencana ini ditempuh setelah Cabor Tenis Meja tidak dicantumkan dalam daftar Cabor yang akan dikirim ke ajang SEA Games Vietnam 2021 (2022).
PP PTMSI sendiri sebelumnya telah menyatakan kesiapan untuk menanggung secara mandiri biaya pemberangkatan ke Vietnam. Mulai dari persiapan hingga pemberangkatan dan pembiayaan selama di SEA Games 2021 Vietnam, PP PTMSI sudah siap tanpa melibatkan bantuan pemerintah.
Timnas Tenis Meja Indonesia di bawah PP PTMSI saat ini juga tengah melakukan pelatnas di Kudus. Sehingga secara keseluruhan, persiapan tehnis maupun non tehnis sudah dipersiapkan dengan terencana.
“Kami akan maju siapkan gugatan perdata ke Pengadilan. Akan segera kami layangkan pekan depan. Untuk Kemenpora dan KONI," kata Mantan Wakapolri saat dihubungi MURIANEWS melalui telepon, Jumat (1/4/2022).
BACA JUGA: Beri Semangat, Ketua Umum PTMSI Oegroseno Saksikan Langsung Seleksi Nasional Tenis Meja di KudusGugatan tersebut dilayangkan setelah pembatalan keberangkatan atlet tenis meja yang dilakukan Kemenpora dinilai sepihak. Menpora menyampaikan kepastian mengenai hal itu beberapa hari lalu.
"Satu lagi, kenapa KONI tidak melaksanakan putusan, sehingga mengakibatkan kerugian dalam pembinaan prestasi cabang olahraga tenis meja," jelasnya.
"Satu lagi, kenapa KONI tidak melaksanakan putusan, sehingga mengakibatkan kerugian dalam pembinaan prestasi cabang olahraga tenis meja," jelasnya.Pihak PP PTMSI sendiri, sambung Oegroseno, sudah beberapa kali melayangkan surat ke Kemenpora hingga deputi empat. Namun surat yang dikirimkan itu tak kunjung mendapatkan jawaban."Sudah empat-lima kali kirim surat tapi tidak ada jawaban," ucapnya.Oegroseno melanjutkan, jika pengiriman atlet tenis meja ke ajang SEA Games benar-benar dibatalkan, nantinya akan berdampak buruk bagi atlet generasi muda. Bahkan, dinilai akan memupuskan harapan para generasi muda untuk mengembangkan potensi dan berprestasi di kancah Internasional."Itu membunuh masa depan generasi muda di Indonesia. Padahal kami juga sudah menyuport mendukung agar mereka bisa berprestasi. Sejak tahun 2019 sudah kami lakukan persiapan seleksi. Kalau ini tidak segera diselesaikan nanti masih ada ajang Asian Games 2022 , jadi malah tambah repot," ungkapnya.Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_281893" align="alignleft" width="1280"]

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Komjen Pol (Purn), Oegroseno (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS,Kudus - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Komjen Pol (Purn), Oegroseno akan menggugat Kemenpora dan KONI Pusat. Rencana ini ditempuh setelah Cabor Tenis Meja tidak dicantumkan dalam daftar Cabor yang akan dikirim ke ajang SEA Games Vietnam 2021 (2022).
PP PTMSI sendiri sebelumnya telah menyatakan kesiapan untuk menanggung secara mandiri biaya pemberangkatan ke Vietnam. Mulai dari persiapan hingga pemberangkatan dan pembiayaan selama di SEA Games 2021 Vietnam, PP PTMSI sudah siap tanpa melibatkan bantuan pemerintah.
Timnas Tenis Meja Indonesia di bawah PP PTMSI saat ini juga tengah melakukan pelatnas di Kudus. Sehingga secara keseluruhan, persiapan tehnis maupun non tehnis sudah dipersiapkan dengan terencana.
“Kami akan maju siapkan gugatan perdata ke Pengadilan. Akan segera kami layangkan pekan depan. Untuk Kemenpora dan KONI," kata Mantan Wakapolri saat dihubungi MURIANEWS melalui telepon, Jumat (1/4/2022).
BACA JUGA: Beri Semangat, Ketua Umum PTMSI Oegroseno Saksikan Langsung Seleksi Nasional Tenis Meja di Kudus
Gugatan tersebut dilayangkan setelah pembatalan keberangkatan atlet tenis meja yang dilakukan Kemenpora dinilai sepihak. Menpora menyampaikan kepastian mengenai hal itu beberapa hari lalu.
"Satu lagi, kenapa KONI tidak melaksanakan putusan, sehingga mengakibatkan kerugian dalam pembinaan prestasi cabang olahraga tenis meja," jelasnya.
Pihak PP PTMSI sendiri, sambung Oegroseno, sudah beberapa kali melayangkan surat ke Kemenpora hingga deputi empat. Namun surat yang dikirimkan itu tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Sudah empat-lima kali kirim surat tapi tidak ada jawaban," ucapnya.
Oegroseno melanjutkan, jika pengiriman atlet tenis meja ke ajang SEA Games benar-benar dibatalkan, nantinya akan berdampak buruk bagi atlet generasi muda. Bahkan, dinilai akan memupuskan harapan para generasi muda untuk mengembangkan potensi dan berprestasi di kancah Internasional.
"Itu membunuh masa depan generasi muda di Indonesia. Padahal kami juga sudah menyuport mendukung agar mereka bisa berprestasi. Sejak tahun 2019 sudah kami lakukan persiapan seleksi. Kalau ini tidak segera diselesaikan nanti masih ada ajang Asian Games 2022 , jadi malah tambah repot," ungkapnya.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Budi Erje